"Saya berusaha menutup pintu, namun agak tertahan. Seketika itu ada batu yang mengarah pada saya, untung tidak mengenai mata," ujar petugas BNNP Sumbar, yang meminta jangan disebutkan namanya.
Di sisi lain, petugas Kanwil Kemenkumham, mendapat cekikkan oleh warga binaan yang menolak untuk dites urine. "Ketika diberi arahan untuk cek urine, tiba-tiba saja ada salah seorang warga binaan yang memberontak dan mencekik saya. Untung bisa dilepaskan," katanya.
Pada razia narkoba secara mendadak di Lapas Muaro itu, dilakukan tes urine kepada 36 warga binaan, 12 orang positif terindikasi menggunakan narkoba. Selain itu BNNP Sumbar juga mendapatkan satu paket kecil sabu, satu unit handphone, timbangan dan menyita uang ratusan rupiah.
Kepala BNNP Provinsi Sumbar, M. Ali Azhar mengatakan razia ini bertujuan untuk memberantas peredaran narkotika di dalam Lapas.
"Sebanyak 36 orang yang dites urinennya, ada 12 warga binaan yang positif terindikasi narkotika. Selain itu kita juga mendapatkan bukti berupa sabu satu paket kecil, dan timbangan sabu dari warga binaan lainnya," kata Ali Azhar, dilokasi razia.
Dilanjutkan Ali Azhar, rencananya yang akan di periksa ada lima blok kamar, namun karena situasi tang tidak kondusif. " Tadinya lima blok akan kita razi, namun situasi tidak mendukung, kita hentikan untuk sementar sembari berkorodinasi dengan pihak Lapas," imbuhnya.(rpg)