Jadi tidak aneh kalau infrastruktur jalan di pelosok kampung Sumbar yang dibangun oleh perantau relatif lebih baik di banding jalan-jalan desa yang ada di Pulau Jawa.
“Ini juga bikin iri suku lain termasuk Jawa karena yang membangun adalah perantau,” ucap Irwan.
Untuk menjalani masa jabatan kedua sebagai gubernur, Irwan menegaskan akan mengoptimalisasi potensi besar perantau ini sebab Sumbar tidak mungkin dibangun hanya menghandalkan APBD Provinsi, kabupaten dan kota.
“APBD Sumbar hanya Rp4,2 triliun. Untuk gaji pegawai saja nyaris habis. Untung ada kontribusi ekonomi perantau Minang dan itu sangat membantu menutupi berbagai kekurangan anggaran di Sumbar," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Irwan mengajak semua komponen masyarakat Minang di rantau dan di kampung agar kembali bersatu karena proses Pilkada sudah ditutup.
“Mari saling membahu untuk membangun Sumbar. Sampaikan seluruh saran dan kritik menuju kebersamaan,” pungkasnya.
Selain dihadiri sejumlah tokoh perantau Minang di Jakarta, dalam acara silaturrahim tersebut juga hadir Ketua DPD RI Irman Gusman, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar dan anggota DPR RI asal Sumatera Barat.(fas)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun