RUMAHNYA KINI JADI TUJUAN WISATA

Tjong A Fie, Imigran Cina yang Sukses dan Berpengaruh

Sumatera | Senin, 08 Februari 2016 - 00:18 WIB

Tjong A Fie, Imigran Cina yang Sukses dan Berpengaruh
Foto Tjong A Fie dan rumah tinggalnya yang kini masih ada di Medan. (INTERNET)

Dari berbagai artikel yang dikutip, diketahui pria yang diberi pangkat hingga mayor oleh pemerintahan Belanda saat itu, lahir tahun 1860 di daerah Moyan Cina. Dengan bekal seadanya, pada usia 18 tahun, Tjong A Fie merantau ke daratan Sumatera untuk menemui kakaknya di daerah Deli.

Berkat kegigihan dan kecerdasan bisnisnya, Tjong A Fie berubah menjadi seorang yang kaya raya dan terpandang. Namun, semuanya itu tidak lantas membuatnya sombong dan tak peduli pada orang lain. Bahkan atas usulan berbagai pihak, Belanda pun mengangkatnya menjadi seorang yang berpangkat Luitenant Tionghoa sampai akhirnya tahun 1911 dia diangkat menjadi mayor.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Insting bisnisnya terbukti  di kala ketika itu orang ramai-ramai menanam tembakau dia justru memiliki perkebunan dan pabrik karet. Di saat harga tembakau jatuh, harga karet mahal karena orang beli kepadanya. Tjong A Fie tercatat juga turut mendirikan bank, seperti pada 1907 bernama Bank Deli dan tahun 1916 di Batavia mendirikan bank bernama Batavia Bank.

Tjong A Fie tidak hanya berdagang dan menumpuk kekayaan. Pergaulannya sangat luas tidak terkecuali dengan Sultan Deli saat itu, Makmoen Al Rasyid Perkasa Alamsyah dan Tuanku Raja Moeda. Karena sifatnya yang baik, bahkan dia dipercaya Sultan Deli mewakilinya dalam berbagai urusan bisnis sehingga namanya makin terkenal di seluruh Deli.

Tjong A Fie pun menjalin hubngan dengan pihak pedagang lainnya termasuk para pedagang dari Eropa dan paar pejabat pemerintahan setempat. Menjadi kepercayaan dari Sultan Deli itulah awal sukses dari Tjong A Fie, sampai Sang Sultan memberinya konsesi penyediaan atap nipah untuk keperluan pembuatan bangsal-bangsal di perkebunan tembakau.

Sampai akhirnya masyarakat Medan dibuat terkejut oleh kabar wafatnya perantau Tionghoa yang dermawan itu pada 8 Januari 1921. Pemakaman Tjong A Fie tercatat menjadi salah satu pemakaman yang sangat ramai dihadiri orang mulai dari kota-kota di Sumatera seperti Medan, Aceh, Padang, Penang Malaysia, Singapura hingga dari Pulau Jawa.  Ribuan orang menyatakan rasa berkabungnya atas sosok yang turut berperan mengubah Deli Tua, sebutan Kota Medan dulu.

Upacara pemakamannya dibuat megah dan penuh kebesaran sesuai dengan kebesaran dan kedudukannya waktu itu, Namanya dikenang oleh penduduk Medan dan sekitarnya dan melegenda berkat kedemawanannya yang membantu orang tanpa membeda-bedakan ras, keturunan, agama dan asal-usul.(dari berbagai sumber)

Laporan dan editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook