KEDOKNYA DIBONGKAR ISTRI KE-11

Pria Beristri 12 Ini Ngakunya Jenderal Padahal Gadungan

Sumatera | Sabtu, 06 Februari 2016 - 00:48 WIB

Pria Beristri 12 Ini Ngakunya Jenderal Padahal Gadungan
"Marsdya" Edison P Siagian, saat diamankan petugas TNI Kamis (4/2/2016). (EDWIN FS GARINGGING/METRO ASAHAN)

Jadi barang bukti yang ditemukan sambung Nurliyanto, antara lain; sepasang sepatu boot Polantas Polri, sepasang sepatu PDL TNI, sepasang sepatu PDH TNI, sepucuk air softgun plus magazine, sebilah sangkur, 3 stel pakaian loreng TNI-AD dengan tangda pangkat letkol, satu stel pakaian olahraga Mabes TNI AU, satu buah baret TNI AU, 2 tas ransel TNI, 3 unit Hp, 2 dompet TNI, 4 buku rekening, sepucuk ID card surat kabar warta Tobasa, berikut foto bersama dua orang Pati TNI.

Sebelum mengakhiri penjelasannya, Lettu (inf) Nurliyanto, mengaku ada sesuatu yang menggelitik sekaligus menguatkan keyakinan timnya bahwa Edison hanya seorang oknum TNI gadungan. Saat ditanya, Edison mengaku berpangkat Marsekal Madya, dinas di Mabes TNI AU. “Nah, lucunya pada badge nama di pakaian loreng, tertulis Mayjend TNI dengan gelar SH, MH,” kata Nurliyanto, sambil tersenyum.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Berawal dari Pertengkaran

Setelah kedoknya terbongkar, usai diamankan Tim Intel Kodim 0208/ASH Edison Siagian pun lantas berbagi cerita. Awal mula dirinya nekat melakoni aksi konyol dengan mengaku sebagai seorang prajurit TNI berpangkat Marsekal berawal dari pertengkaran kecil dengan Juliana, istrinya. “Kami pernah ribut, lae. Dia mengancam, mau bawa keluarganya yang tentara. Nggak mau kalah gertak, ya, kubilanglah lae, aku tentara, bahkan jenderal,” ujarnya, menjawab, di sela-sela pemeriksaan tim intel.

Dia mengaku, aksi konyolnya itu semata-mata hanya untuk menggertak Juliana, wanita yang menjadi salah satu dari 12 orang perempuan yang telah dia peristri. Edison dengan tegas membantah bahwa tindakannya mengaku sebagai anggota TNI untuk untuk melakukan perbuatan pidana. Semisal melakukan pemerasan.

 

"Nggak ada menipu aku, lae! Paling kencang untuk mengelakkan razia polisi lah,” sebut ayah dari 11 orang anak, yang dalam kesehariannya sejatinya berstatus sebagai petani, dengan belasan hektare lahan sawit tersebar di beberapa kecamatan di Asahan ini.

Lalu darimana dapat seragam TNI? Ditanya demikian, Edison mengaku semua dia peroleh dari Agus, seorang kenalannya di Jakarta. “Ada kawan namanya Agus. Waktu itu, dia bilang, BIN lagi rekrut anggota. Aku bilanglah, biar aku diikutkan satu. Terus, kukasih uang Rp3 juta sama dia dapatlah semua peralatan ini,” imbuhnya.

Tapi, Edison mengaku tidak pernah mempergunakannya. “Paling, enam bulan belakangan ini ajanya, lae. Itu pun, karena ribut sama bini’nya,” kata Edison, yang mengaku siap menjamin jika aksinya tidak pernah mencoreng nama baik TNI, dengan memanfaatkan status ‘jenderal’ nya berbuat pidana.

Amatan koran ini, hingga lepas maghrib, Edison masih dimintai keterangan oleh personel unit Intel. Informasi lain diperoleh, jika proses hukum atas ulahnya berlanjut penanganannya akan dilimpahkan ke kepolisian.(ing/dro)

Laporan: JPNN

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook