Lima Daerah di Kepri Dilanda Ombak Tinggi

Sumatera | Rabu, 02 Januari 2019 - 12:23 WIB

BATAM (RIAUPOS.CO) - Peningkatan ombak laut terjadi di sebagian besar wilayah Kepulauan Riau (Kepri) dalam beberapa hari belakangan. Dari tujuh kabupaten/kota di Kepri, hanya Kota Batam dan Kabupaten Karimun yang perairannya masih terbilang kondusif dengan tinggi ombak berada di bawah 1 meter.

Sedangkan lima daerah lainnya mengalami peningkatan ombak laut secara signifikan. Khususnya untuk wilayah Kabupaten Natuna dan Anambas yang menjadi kabupaten terluar di Kepri. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas 1 Hang Nadim Batam mencatatkan, tinggi ombak di perairan Kabupaten Natuna berada di angka 5 meter pada Selasa (1/1). Tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Kepri.

Baca Juga :455 Anak Yatim dan Dhuafa di Riau-Kepri Ikut Program Khitanan Massal YBM PLN

Tinggi ombak di perairan Natuna jauh melebihi batas normal, yakni di angka 0,5-1,5 meter. Kondisi ini cukup membahayakan bagi aktivitas kelautan. Baik nelayan ataupun transportasi laut. Hal serupa terjadi di perairan Kabupaten Anambas. Tinggi ombak mencapai angka 4 meter.

Padahal biasanya tinggi ombak di kawasan ini hanya 1,5 meter, bahkan bisa lebih rendah lagi. Lalu untuk kawasan Kabupaten Bintan, Lingga, dan Kota Tanjungpinang, tinggi ombak yang masing-masing mencapai 2 meter cukup menjadi tantangan buat aktivitas kelautan.

“Untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan diimbau agar berhati-hati terhadap angin kencang dan ombak laut yang tinggi di wilayah perairan Natuna, Anambas, Bintan dan Lingga. Serta arus laut yang cukup kuat di seluruh wilayah perairan Kepulauan Riau,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Klas 1 Hang Nadim Batam Nizam Mawardi di Batam.

Sementara untuk kondisi cuaca sendiri, secara umum di wilayah Kepri diperkirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan lokal. Intensitasnya ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini karena adanya daerah belokan angin di wilayah Kepri. Sehingga menyebabkan terjadinya perlambatan massa udara dan mendukung pertumbuhan awan-awan.(bbi/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook