SIAK (RIAUPOS.CO) -- Stan bazar pameran Pemerintah Kabupaten Siak di areal Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 Provinsi Riau 2019 di Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar dipadati pengunjung.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, hanya berselang tiga jam setelah pameran bazar ekonomi kreatif MTQ dibuka secara resmi, jumlah pengunjung yang datang ke stan Kabupaten Siak sudah mencapai lebih dari 500 orang.
Para pengunjung yang berdatangan rata-rata mengincar produk unggulan dan khas yang sudah terkenal dari Negeri Istana seperti kuliner khas Melayu Siak, tenun dan aneka model tanjak yang di pajang bersamaan berbagai produk unggulan lainnya yang dipamerkan Dinas Perdagangan Perindustrian Kabupaten Siak.
"Mereka rata-rata datang untuk mencicipi ragam kuliner khas asal Kabupaten Siak yang dihidangkan secara gratis, di antaranya ada roti canai, roti jala kuah manis sari kaya, rujak serut kuah kacang, mi sagu goreng dan mi goreng kuning," ujar Sekretaris Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Siak, Amir Ikhsan.
Di samping itu lanjut Amir, Siak juga menghidangkan aneka buah-buahan dan minuman khas laksmana mengamuk dan es kesturi. Pengunjung tidak hanya berburu aneka kuliner tradisional, juga berburu aneka tenun dan tanjak yang sudah dikenal luas masyarakat, karena nilai estetika dan kualitasnya yang sudah tidak diragukan lagi.
"Yang paling dicari itu tanjak motif tenun Siak printing yang dijual rata-rata Rp50 ribu, tenun dengan rentang harga Rp150 ribu-Rp350 ribu. In sya Allah kalau stok habis kita siap mendatangkan kembali produknya dari Siak" ungkapnya.
Sepanjang pelaksanaan pameran ekonomi kreatif yang dilaksanakan selama tujuh hari 24- 30 November ke depan, stan Kabupaten Siak akan memamerkan sejumlah produk unggulan. Aneka tenun dan tanjak, makanan dan cenderamata yang diproduksi para pengrajin merupakan bentuk fasilitasi pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan Industri untuk membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam memasarkan produk.
"Untuk tenun Siak motif tampuk manggis dan pucuk rebung. Produk yang masih tersedia di antaranya kain samping untuk laki-laki yang dijual Rp450 ribu, songket tenun perempuan Rp650 ribu. Selain itu juga ada kain batik Siak motif pucuk paku istana dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TSAL) Rp150 ribu hingga Rp325 ribu," papar Amir.
Sementara untuk berbagai produk kuliner, aneka panganan unik dan menarik tampak menghiasi rak pajangan yang disediakan di dalam stan, di antaranya teh bunga telang organik yang membawa Kecamatan Bungaraya memenangkan anugerah pemuda pelopor tingkat nasional. Kue pilin steak ubi balado dan keripik tiwul ubi ungu dari Tualang, abon Ikan patin dendeng sayur dari Sungai Mandau. Ada jelly nanas dan kue bangkit dari Siak Sri Indrapura, serta manisan ceremai dari Sungai Apit.
"Sesuai arahan P Bupati Alfedri dan Pak Kadisperindag Wan Ibrahim, kita menampilkan ragam produk baru kuliner, cenderamata yang unik dan khas. Sebagian produk hasil pengembangan dari pelatihan yang pernah dibuat," jelasnya.(adv)