Bupati Alfedri patut berbangga karena mendapat dukungan penuh menuju Siak nihil kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dukungan itu datang tidak hanya dari Forkopimda tapi juga dari perusahaan sekelas RAPP.
Dikatakan Bupati Alfedri, PT RAPP memang konsen terhadap mengantisipasi terjadinya karhutla. Bahkan empat kampung di Kabupaten Siak mendapatkan penghargaan dari PT RAPP karena berhasil nihil karhutla, selama satu sampai lima tahun berturut turut.
Dikatakan Bupati Alfedri, pada 2015 ada 2.000 hektare terbakar, namun pada 2021 kemarin turun drastis menjadi 500 hektare dan pada 2022 ini hanya 17 hektare.
“Saya berharap angka ini tidak bertambah. Dan untuk merealisasikannya perlu kolaborasi dengan semua pihak, termasuk RAPP, serta TNI dan Polri, Manggala Agni, masyarakat peduli api dan lainnya,” sebut Bupati Alfedri.
Ke depan diharapkan Bupati Alfedri, semua pihak betul betul tidak abai, sebab kebakaran terjadi akibat ulah manusia, seperti karena merokok, pembakar, mencari madu. Dengan memberikan motivasi pemerintah kampung, agar selalu mengingatkan warganya akan bahaya karhutla, karhutla dapat dicegah.
“Kami mengapresiasi RAPP, 5 tahun tidak ada karhutla di sebuah kampung, kampung tersebut mendapat penghargaan. Dan pastinya kampung tersebut menjaga dengan benar tata kelola air, sebagai upaya mencegah karhutla,” ungkap Bupati Alfedri.
Apa yang dilakukan RAPP sejalan dengan kebijakan Siak Kabupaten Hijau ada sebagai kearifan lokal ada 2016, selanjutnya dibuat Perbup pada 2018, lalu pada 2021 dikuatkan dengan Perda.
“Untuk Siak Hijau ini, kami berkolaborasi dengan Chief Strategy Officer (CSO) dan 21 NGO yang tergabung dalam Sedagho Siak, private sector, dan membuat roapmap (peta jalan) dan melakukan mitigasi,” jelas Bupati Alfedri.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Arfan Usman, Kapolres AKBP Gunar Rahadiyanto, perwakilan dari Kodim 0322/Siak Mayor Suratno. Sementara dari RAPP, ada Direktur PT RAPP Mulia Nauli, Sustainability Operations Manager Craig R Tribolet, Forest Protection & Conservation Manager Dani Sumitran, SHR Manager Samsuriya M Hasyim, Community Development Operation Manager Sundari Berlian.
Direktur PT RAPP Mulia Nauli mengatakan bagaimana komitmen PT RAPP atau Grup APRIL dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui keterlibatan masyarakat dan para pihak untuk mencapai misi “zero fire” atau yang kerap disebut nihil kebakaran. Serta komitmen perusahaan ikut mendukung program pemerintah dalam penurunan angka stunting atau khususnya di Kabupaten Siak bersama dengan Tanoto Foundation.
Program Desa Bebas Api yang telah dilaksanakan sejak 2014 ini terdiri dari beberapa program. Seperti memberikan bantuan dan dukungan berupa pembersihan lahan untuk bertani atau bercocok tanam tanpa harus membakar.
Hal itu tentu saja meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan, serta memberikan penghargaan kepada desa yang tidak mengalami kebakaran.
“Karena berhasil mencegah lebih baik dari pada memadamkan,” tegas Mulia Nauli.
Berkat kerja sama dan peran serta pemangku kepentingan, sejak diluncurkan program Desa Bebas Api atau Fire Free Village (FFVP) ini, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar. Sehingga bersama-sama dapat menurunkan angka kebakaran hutan di Provinsi Riau, khususnya di desa-desa yang mengikuti Program Desa Bebas Api.
Diawali sejak 2014 lalu, hingga hari ini telah 8 tahun PT RAPP telah bermitra dengan 39 desa dan kelurahan di 5 kabupaten di Provinsi Riau, 4 desa diantaranya di Kabupaten Siak dengan total cakupan wilayah mencapai 803.684 hektare yang telah berpartisipasi dalam Program Desa Bebas Api ini.
“Program Desa Bebas Api telah berhasil menurunkan tingkat kebakaran dari 4,279 hektare pada 2013 menjadi 532 Ha pada tahun 2021 di desa yang ikut program Desa Bebas Api,” jelas Mulia Nauli.
Program Desa Bebas Api memiliki lima elemen yaitu, penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan berturut dalam periode musim kemarau.
Keterlibatan Forest Protection Ranger untuk mendukung pencegahan kebakaran. Memberi dukungan untuk pembukaan lahan dengan peralatan pertanian. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar. Serta, pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di 7 lokasi di Provinsi Riau.
Perlu dikabarkan, pada 2021 lalu, masyarakat Teluk Lanus juga telah berhasil menimalisir kebakaran hutan dan lahan di kampungnya kurang dari 1 hektare.
“Atas hal itu, PT RAPP memberikan apresiasi atas upaya dan kebersamaan yang ditunjukkan oleh masyarakat dengan dana pembangunan infrasruktur sebesar Rp50 juta,” ungkap Mulia Nauli.
Ditambahkannya, pihaknya juga imemberikan penghargaan kepada tiga kampung di Kabupaten Siak yaitu Lubuk Jering, Kampung Olak, Kampung Dayun yang telah sukses dalam Program Desa Bebas Api untuk menekan angka kebakaran sejak 2017-2022.(ifr)