SIAK (RIAUPOS.CO) - Setiap tahun, PT Kimia Tirta Utama (KTU) Astra memberikan beasiswa bagi 60 pelajar SD dan SLTP di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.
Beasiswa dibagikan tepat pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Selesai upacara Detik-Detik Proklamasi di halaman Kantor Camat, perwakilan pelajar tampil dan berbaris.
Dikatakan Administratur PT KTU Hubbal K Sembiring didampingi CDO Arif Hardiman, tahun ini, ada 60 pelajar yang mendapatkan beasiswa. Beasiswa diberikan kepada 54 murid SD, dan enam pelajar SLTP.
Dijelaskan Hubbal, mereka berasal dari 13 sekolah dan empat kampung yang berada di ring I PT KTU.
“Setiap tahun, kami ingin 17 Agustus atau Hari Kemerdekaan RI menjadi momen bersejarah bagi pelajar di Koto Gasib, atas beasiswa yang mereka terima,” kata Hubbal.
Prestasi itu tidak hanya membanggakan pelajar dan keluarganya, tapi juga membuat sekolah di mana mereka menuntut ilmu termotivasi untuk terus melahirkan generasi emas.
Program Indonesia Pintar, dikatakannya direalisasikan di mana perusahaan mereka berada. Sehingga akan lahir generasi berprestasi di Kabupaten Siak.
“Kami akan kawal tumbuh kembang anak-anak Siak, terutama yang ada di Kecamatan Koto Gasib. Kami ingin maju bersama lingkungan di mana perusahaan kami berada,” ungkap Hubbal.
Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengakui responsif yang dilakukan PT KTU yang tidak hanya pada pencegahan karhutla, tapi juga terhadap dunia pendidikan.
Dijelaskan Camat Dicky, PT KTU memang sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Makanya mereka punya sekolah sendiri untuk anak-anak karyawan dan warga yang ada di sekitar kompleks perusahaan.
“Dalam situasi saat ini, masyarakat berjuang bangkit setelah pandemi. PT KTU memberikan beasiswa, tentu saja sangat membantu warga kami,” kata Dicky.
Hal ini memang harus terus dijaga dan dilakukan pembinaan. Sehingga masyarakat Koto Gasib benar-benar sadar dan menjadi bagian Program Indonesia Pintar.
“Mari bersama berjuang untuk masyarakat lebih sejahtera dan sehat. Kolaborasi sangat diperlukan dalam hal ini ,” ajaknya.
Laporan: Monang Lubis (Siak)
Editor: Edwar Yaman