SIAK (RIAUPOS.CO) - Bupati Siak Alfedri panen raya padi di lahan Kelompok Tani Makmur, Dusun I Endah Darma, Kampung Bungaraya, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak.
Kegiatan ini bagian dari upaya pemerintah kabupaten untuk memperkuat ketahanan pangan di tengah tantangan cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung lama.
Bupati mengaku bersyukur karena bisa bersilaturahmi dengan masyarakat Bungaraya. Bupati optimistis Bungaraya tetap dapat menjadi lumbung padi di Kabupaten Siak.
’’Penyuluh pertanian padi mengatakan, hasil panen bisa mencapai 6 sampai 7 ton per hektare,’’ kata Bupati, Senin (13/10) siang.
Bupati Alfedri menjelaskan persoalan air menjadi hal yang harus diupayakan solusinya. Bagaimana caranya agar pengairan pada seluruh sawah dapat lancar sepanjang musim, baik itu di Bungaraya, Sabak Auh maupun Sungai Mandau.
Dijelaskan Bupati, luas lahan tanam padi Kabupaten Siak, 8.078 hektare dan produksinya mencapai 45.423,8 ton dalam bentuk gabah kering giling (gkg). Khusus Kecamatan Bungaraya saja luas tanam 4.406,1 hektare atau 54 persen dari luas tanam kabupaten, produksinya mencapai 26.864 ton atau 59 persen dari jumlah produksi kabupaten.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak Irwan Saputra melaporkan produksi padi sampai akhir September 2023 sebanyak 29.063 ton, artinya terdapat kekurangan produksi sebesar 16.400 ton yang harus tercapai, dari target 45.463 ton tahun ini.
‘’Ada beberapa sentra kami gagal tanam, karena musim kering. Kekeringan ekstrem ini, tidak hanya dirasakan di Bungaraya, tapi juga di tempat lain,’’ terangnya.
Harga gabah mencapai Rp6.500 per kilogram. Diharapkan peningkatan ini, bisa terjadi di sentra-sentra produksi lainnya, seperti di Sabak Auh, Sungai Mandau, Sungai Apit, Siak dan Pusako.(ifr)
