SIAK (RIAUPOS.CO) -- Murid dan pelajar yang berada di wilayah satuan pendidikan PT Kimia Tirta Utama (KTU) antusias menyisihkan uang jajan untuk membantu korban bencana banjir besar yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan dan gempa yang mengguncang Sulawesi Barat, baru-baru ini.
Sebagaimana diketahui, musibah banjir besar melanda Kota Banjarmasin pada 14 Januari yang lalu. Lebih dari 160 ribu hektare wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan tergenang akibat banjir.
Menurut BPPT, banjir tersebut terjadi akibat curah hujan ekstrem dan penurunan tutupan lahan (vegetasi kerapatan tinggi/hutan), terutama di daerah hulu yang menjalankan fungsi penyimpanan air.
Sementara itu, pada 15 Januari 2021 bencana besar kembali melanda Indonesia, yakni gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Mamuju dan Majene di Provinsi Sulawesi Barat.
Bencana banjir dan gempa yang menimbulkan banyak korban tersebut menimbulkan rasa peduli murid SDS dan pelajar SMPS KTU untuk ikut membantu. Meski dengan segala keterbatasan uang yang dimiliki, namun mereka tetap menyisihkan uang jajannya untuk mengumpulkan donasi bagi korban bencana tersebut.
Murid SD dan pelajar SMP ini tinggal dan sekolah di area perkebunan sawit milik Grup Astra Agro Lestari, Tbk yang terletak di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Kepala SDS KTU, Sangga Pawiyat Diga Novensa, dalam wawancaranya menyampaikannya, program donasi bencana Kalsel dan Sulbar yang diadakan oleh tim Edukasi PT KTU dapat mengumpulkan donasi anak-anak yang mencapai Rp2 juta.
Ia mengatakan, donasi ini dikumpulkan oleh tim guru yang berkeliling ke perumahan-perumahan murid dan pelajar saat mengadakan pembelajaran luring.
"Semoga usaha yang kami lakukan dapat meringankan beban saudara-saudara kami yang tertimpa musibah. Karena bencana di Kalsel dan Sulbar ini juga merupakan bencana nasional yang turut menimbulkan duka bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk anak-anak di KTU ini," jelasnya.
Ia menambahkan, meski bantuan yang kami kumpulkan ini kecil, namun ini adalah bentuk kontribusi nyata dalam peduli kemanusiaan yang bisa dilakukan walau jarak berjauhan.
Murid kelas VI SDS KTU, Sarah Heizkia Haloho mengatakan, kami ikut sedih atas musibah yang menimpa saudara-saudara di Kalsel dan Sulbar, tapi sebagai murid, hanya bisa membantu sedikit, karena uang jajan yang terbatas.
"Meskipun sedikit, semoga dapat bermanfaat," ujarnya.
Guru Pembina PT Kimia Tirta Utama, Slamet Riyadi mengatakan, ia sangat mengapresiasi kontribusi yang diberikan oleh sekolah, karyawan, bahkan anak-anak PT KTU yang diberikan untuk para korban bencana Kalsel dan Sulbar ini.
"Ini adalah wujud peduli kemanusiaan dari kami yang tinggal di perkebunan sawit," ujarnya.
Selain anak-anak sekolah, para karyawan perusahaan tersebut pun ikut berdonasi dalam program ini baik dari departemen pabrik, umum, teknik, maupun departemen tanaman dengan total donasi mencapai Rp4 juta.
Terkait bencana ini, Administratur PT KTU, Hubbal K Sembiring menyampaikan dukanya yang mendalam terhadap para korban. Doa terbaik untuk seluruh korban, para satgas dan relawan serta seluruh keluarga yang di tinggalkan. Ia berharap semoga bantuan kecil yang terkumpul dari PT Kimia Tirta Utama dapat bermanfaat bagi penanggulangan bencana ini.(mng)