SIAK (RIAUPOS.CO) - Rapat kerja nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dihelat di Kota Palembang pada Rabu-Sabtu (2-5/11). Pemkab Siak mendukung penuh kegiatan tersebut, agar berjalan lancar dan sukses.
Anggota JKPI ada 72 kabupaten kota, disekapakati, untuk saling menguatkan dan mendukung dengan sebaik-baiknya, siapapun yang menjadi tuan rumah perhelatan.
Jelas Bupati Siak Alfedri pada Senin (31/10) petang. Karena ini masih satu pulau, dan jarak Siak-Palembang dapat ditempuh lewat jalur darat, makanya diturunkan penghulu dan lurah berjumlah 131, 14 camat, dan para kepala OPD.
Hal ini sebagai bentuk komitmen memajukan budaya sebagai kota pusaka dikelola dengan baik, untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.
"Sedangkan untuk JKPI, ada kesepakatan-kesepakatan, semuanya harus saling menyukseskan," kata Bupati.
Persiapan mendukung penuh Rakernas JKPI Palembang, sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu, mulai mengukur baju yang dilakukan di salah satu konveksi atau rumah jahit di wilayah Kecamatan Mempura, sampai dengan rapat-rapat persiapan bagaimana teknisnya mulai dari perjalanan sampai aktivitas di Palembang.
Penghulu Kampung Bungraya Paiman membenarkan sudah mengukur baju bersama pasangannya, dan tidak dimintai bayaran, baik itu bahan maupun upah menjahit.
"Kami berangkat menggunakan bus, membawa pasangan masing-masing," kata Paiman.
Karena kepala OPD, camat dan penghulu ikut memeriahkan gelaran itu, Sekda Arfan Usman, dan Asisten I Fauzi Asni tidak ikut berangkat. Mereka yang menjaga agar pelayanan tidak lumpuh. Dikonfirmasi kepada Asisten II Hendrisan, Hendrisan mengatakan dia hanya wakil ketua panitia.
"Silakan tanya kepada Kadisdikbud Mahadar," ucap Hendrisan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak Mahadar ketika ditanya kenapa harus semua kepala OPD, camat, penghulu dan lurah pergi ke Palembang, seperti apa kajiannya, bagaimana pelayanan selama mereka pergi. Mahadar menjelaskan untuk Disdik memberangkatkan 60 duta, dengan anggaran Rp500 juta.***