Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah atau yang dikenal dengan Marhum Pekan merupakan sosok pendiri dari Kota Pekanbaru. Saat ini, Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah sendiri, tengah diajukan agar bisa menjadi pahlawan nasional. Belakangan sketsa wajah Marhum Pekan viral. Banyak yang mengagumi hasil lukisan sketsa tersebut.
Ialah Syamsuyan Bahrunzi. Tokoh sekaligus seniman yang merupakan putera asli Senapelan, Pekanbaru. Dia merupakan orang di balik hasil lukisan sketsa Marhum Pekan. Akhir pekan ini, Riau Pos sempat mewawancarai langsung sosok Syamsuyan Bahrunzi. Seperti apa perjalanan hidupnya hingga saat ini dikenal sebagai tokoh seniman Pekanbaru?
Syam sendiri lahir pada 6 Januari 1974 di Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru. Ia merupakan anak kedua dari lima orang bersudara dari pasangan almarhum Fauzi Hasan dan Suharnis. Saat ini, Syam telah memiliki tiga orang anak dan satu orang istri bernama Ilfiany.
Setelah menyelesaikan bangku kuliah, Syam pernah bekerja di beberapa tempat yang salah satunya bergerak di bidang lingkungan. Pernah menjadi kontraktor dan hingga saat ini Syam bekerja di Riau Televisi menjadi produser sebuah program tv. Selain hobi melukis, sejak kecil Syam yang juga tertarik dan hobi mendengarkan cerita-cerita sejarah di tempat kelahirannya. Ini bisa mengantarkannya menjadi seseorang yang dipercayakan membuat ilustrasi sketsa wajah seorang pendiri Kota Pekanbaru.
Karakter Syam yang sangat menyukai sejarah dan seni lukis tidak terlepas dari didikan seseorang yang sangat berjasa dan ia cintai di hidupnya. Sosok tersebut ialah almarhum ayahanda.
"Ayah saya membuat saya mencintai sejarah dan seni. Karena ia juga seorang pelukis dulunya. Namun ia lebih dahulu pergi saat saya tengah menyelesaikan lukisan pemandangan. Dimana saat proses saya melukis, ia selalu melihat dan memperhatikan. Bahkan ia dulu berjanji akan memberikan seperangkat alat lukis miliknya kepada saya. Namun takdir berkata lain. Ayah saya pun dijemput yang maha kuasa terlebih dahulu, sebelum bisa melihat hasil lukisan pemandangan saya," kenang Syam.
Diakuinya, dari kecil dirinya memang senang melukis. Bahkan sejak bangku sekolah dasar, ia sudah sering ikut lomba menggambar. Saat kecil Syam juga pernah menggambar sketsa Pangeran Diponegoro. Sejak saat itu ia mulai menorehkan berbagai prestasi di bidang seni lukis.
Meski begitu, Syam mengatakan bahwa ia dari dulu tidak terlalu menyukai kompetisi dalam berseni. Karena menurutnya seni itu bukan untuk dipertandingkan. Namun seni itu untuk dinikmati. Karena tidak ada seniman itu yang lebih hebat dari yang lainya.
"Seniman itu punya karakter masing-masing dalam menginspirasikan isi pikirannya yang dituangkan dalam bentuk karya," tuturnya.
Menurut Syam, Senapelan merupakan sebuah tempat bersejarah yang pernah menjadi ibu kota dari Kerajaan Siak setelah berpindah dari Mempura Siak oleh Sultan Alamuddin yang diteruskan oleh anaknya Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah yang wajahnya diilustrsikan oleh Syam menjadi sebuah lukisan wajah.
"Saya yang kecil dari Senapelan jadi sejarah Senapelan itu melekat pada diri saya sejak kecil termasuk adat istiadat dan budaya masyarakat Senapelan asli," tuturnya.
Saat ini Syamsuyan Bahrunzi telah berhasil menyelesaikan sketsa ilustrasi wajah dari Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah, wajah dari pendiri Kota Pekanbaru. Sultan yang diperlihatkan untuk pertama kalinya di depan publik pada Selasa (15/3) lalu. Sketsa dari wajah Sultan Siak kelima ini bisa dilihat secara langsung dalam seminar nasional bertajuk Panglima Besar Pendiri Pekanbaru.
Laporan: Bayu Saputra (Pekanbaru)
Editor: Afiat Ananda