RIAU RHYTHM USA TOUR 2023

Membawa Konsep Tradisional Melayu ke Panggung Dunia

Seni Budaya | Minggu, 22 Oktober 2023 - 11:05 WIB

Membawa Konsep Tradisional Melayu ke Panggung Dunia
Para personel Riau Rhythm foto bersama dengan latar belakang gedung-gedung pencakar langit di New York, Amerika Serikat, dalam Riau Rhythm USA Tour, pertengahan September 2023 lalu. (RIAU RHYTHM UNTUK RIAU POS)

Pada pertengahan September 2023 lalu grup musik Riau Rhythm melakukan konser di beberapa kota penting di Amerika Serikat. Sebuah upaya untuk membawa konsep music tradisional Melayu ke panggung dunia.


RIAUPOS.CO - SEBUAH sejarah ditorehkan grup musik asal Riau, Riau Rhythm. Melalui proses yang sangat panjang sejak 2003, kelompok musik yang dimotori Rino Dezapaty ini akhirnya berhasil manggung di “pusat panggung dunia”, yakni Amerika Serikat (AS).


Riau Rhythm dinyatakan lolos untuk konser persentasi di AS dengan 4 panggung pertunjukan di  Chicago (dua kali),  New York, dan New Jersey, pada pertengahan September 2023 lalu.  Ini adalah panggung-panggung yang prestisius bagi kelompok musik Melayu yang memang tidak mudah didapatkan. Bukan hanya dari sisi lamanya waktu untuk mendapatkan kesempatan, tetapi juga hal-hal lain yang dilakukan dengan perjuangan keras.

“Riau Rhythm menyebut ini adalah buah konsistensi untuk terus berkarya dan membawa kebudayaan Melayu ini ditempatkan di dalam pentas-pentas dunia dan elegan,” ujar Rino kepada Riau Pos, belum lama ini.

Riau Rhythm
Sebuah flyer keikutsertaan Riau Rhythm dalam Indonesian Street Festival New York 2023 , Amerika Serikat, yang merupakan bagian dari Riau Rhythm USA Tour, pertengahan September 2023 lalu. (RIAU RHYTHM UNTUK RIAU POS)

Keberhasilan ini mendapat dukungan dari semua pihak yang membantu Riau Rhythm terus berjalan mesti kadang tertatih, salah satunya saat badai pandemi Covid-19 menghantam selama dua tahun.  Salah seorang personal Riau Rhythm, Violano Rupiyanto, yang juga sebagai project manager, menjelaskan, diplomasi dan komunikasi intens dibangun dari awal tahun 2023 lalu. Mulai dari proses persiapan dokumentasi karya, tehnical riders, hingga persiapan promo untuk penyeleksian pun berjalan dengan baik hingga empat kota di AS menyatakan bersedia untuk mempersiapkan konser Riau Rhythm. Konser ini sebuah persentasi perdana dengan konsep konser musik Melayu dan kelompok musik Sumatra pertama melakukan konser panjang di AS.

“Melalui fasilitasi FBK IB (Fasilitasi Bantuan Kebudayaan Interaksi Budaya, red) Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek),  Riau Rhythm dinyatakan lolos untuk fasilitas keberangkatan ke AS, namun karena ada tiga kota yang berbeda, yakni  Chicago, New York, dan New Jersey,  membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ujar Violano.

Dijelaskan Violano, tanggal 16 September mereka bertolak dari Pekanbaru menuju Jakarta, transit satu malam dan tanggal 17 September pukul 05.30 Subuh bertolak dari Jakarta menuju Bandara Narita (Jepang) untuk transit, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Chicago.  Pada  17 September malam (Chicago 12 jam di belakang waktu Indonesia) mereka sampai ke Chicago, Negara Bagian Illinois, sebagai kota pertama untuk konser ini.

Konser pertama di 211 Carpenter CH,  Chicago, Illinois pada tanggal 19 September, dan sehari kemudian  konser kedua di Oldtown School Chicago pada 20 September. Lalu pada 22 September bertolak ke kota ketiga,  New York, dan pada 23 September pertunjukan di Madison Avenue, dalam  NY City Indonesian Street Festival, dan kota terakhir pada 24 September di Jersey City Theater Center, New Jersey.

“Alhamdulillah, kami bisa melewati empat konser yang padat di empat kota yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh ini dengan kesuksesan. Kami mendapatkan sambutan yang sangat baik di sana,” jelas Violano.

Ditambahkannya, Welcome Concert di Konsulat Jendral Republik Indonesia di Chicago adalah panggung pertama bersama diplomat negara-negara undangan Ibu Konjen Listiyowati untuk lebih komprehensif memperkenalkan kebudayaan Indonesia bagian lain (Sumatra, musik Melayu) yang merupakan kekayaan besar dari ribuan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.


Secara lebih detil dijelaskan Rino Dezapaty. Pada 21 September, konser kedua dimulai pukul 8  bertempat di gedung pertunjukan Old Town School Of Folk Music Chicago, Negara Bagian Illinois, dengan durasi 1 jam 45 menit. Konser full yang memainkan seluruh kumpulan karya Riau Rhythm terbaik pada 8 album.  Silvia Lopez sangat mengapresiasi konser malam itu dan siap berjejaring lebih luas di ranah musik dunia kepada Riau Rhythm. Menurut Rino,  pentingnya membuka diri kepada agensi musik dunia dan persentase konser ini agar kita diketahui oleh kalangan world music dan festival lebih luas.

Setelah selesai di dua tempat Chicago, Riau Rhythm berangkat dari O’Hare International Airport Chicago menuju Jhon F Kennedy International Airport New York pada 22 September dan tanggal 23 September persiapan Indonesia Street Festival di Madison Avenue New York bersama I Wayan Balawan Group dan beberapa kelompok kesenian budaya di AS.

Tanggal 24 konser terakhir di Jersey City Theatre, New Jersey. NYC Director Artistic, Olga Levina, sebagai fasilitator untuk konser ini yang juga  dihadiri Director Global Fest USA, Isabel dan beberapa agensi dan produser world music, menonton pertunjukan konser Riau Rhythm dengan konsep hybrid music selama 1 jam 15 menit.

“Tentunya konser Riau Rhythm USA Tour  membuka peluang untuk bekerja sama apapun dalam segi sponsorship maupun kerja sama antar KJRI dan Kemendikbudristek agar bisa memfasilitasi agar tour konser ini bisa terwujud dan alhamdulillah sudah berjalan 3 konser tour di AS,” ujar Rino.

Menurut Rino lagi, ini adalah panggung persentasi karya di hadapan para produser pertunjukan, agen pertunjukan, dan para direktur dan kurator festival dunia di AS yang akan melihat apakah Riau Rhythm dengan karya-karyanya layak untuk tour berikutnya dengan pembiayaan dan kontrak ekslusif dengan agen-agen pertunjukan di sana.

Proses panjang persiapan Riau Rhythm USA Tour  mendapat dukungan dari Gubernur Riau H Syamsuar dan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP yang selalu mendukung kegiatan ekonomi kreatif anak-anak Pekanbaru yang membawa nama Pekanbaru dan Riau berkibar di AS. Mewakili Riau Rhythm, Rino mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mereka berdua yang sudah memberi dukungan luar biasa untuk kegiatan ini.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemilik Kode Group Muhammad Aulia, PT Bumi Siak Pusako Riau, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau  Roni Rahmat, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zein, Konsulat Jendral Republik indonesia Chicago dan New York, serta Kedutaan Besar RI di AS. Dukungan semua pihak itu membuat perjalanan Riau Rhythm berjalan dengan baik mulai dari persiapan, keberangkatan, saat konser, maupun ketika kembali ke Indonesia.

Riau Rhythm adalah kelompok musik Melayu asal  berdiri sejak tahun 2001 hingga sekarang menapaki usia 22 tahun. Kelompok musik ini telah menghasilkan 7 album studio dan 2 album live yang semua konsep musikalnya bersumber dari kekayaan tradisi Melayu yang erat berkaitan dengan isu terkini yang berhubungan dengan korelasi budaya lampau dan saat ini.

Dijelaskan Rino, Riau Rhythm telah melewati lebih dari 100 panggung  di dalam maupun luar negeri. Panggung luar negeri sudah menjadi bagian penting dari perjalanannya. Mereka pernah manggung di  Italia, Turki, Malaysia, Singapura, Australia, Spanyol, Portugal, Swiss hingga India. Di dalam negeri, panggung festival maupun pertunjukan Tunggal sudah pernah digelar Papua, Makassar, Bali, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Banten, Jakarta, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau selain di banyak panggung di Riau sendiri.

“Konsistensi adalah kunci untuk terus bertahan dengan memperkenalkan budaya Melayu ke panggung-panggung musik,” jelas Rino.

Sebagai komposer, Rino banyak belajar membaca konsep proto-Malay (Melayu Tua) sejak tahun 2007 sampai 2012, dengan riset mendalam tentang sejarah Candi Muara Takus dalam proses pembuatan album SUVARNADVIPA. Kemudian konsep fushion di album Satellite Zapin yang bersumber dari sejarah Siak Seri Inderapura. Lalu deutro Malay (Melayu Baru) tentang sejarah perdagangan Riau-Lingga dan Malaka mengangkat tema Awang Menunggang Gelombang, tokoh utama Panglima Awang yang dikenal juga sebagai Henrique De Malacca sebagai  navigator ekspedisi Ferdinand Magellan dengan Kapal Victoria yang berkeliling dunia untuk mencari rempah-rempah hingga terjadinya akulturasi budaya, bahasa, sosial dan instrument-instrumen tradisi Indonesia yang menjadi sumber penciptaan dan tekad kuat Riau Rhythm untuk terus konsisten bermusik di jalan sunyi yang jauh dari kata industri pada tahun 2020.

“Kami tak akan berpuas diri. Kami akan mencari dan menggali akar-akar budaya Melayu yang menjadi konsep bermusik kami yang sudah menjadi pilihan sejak Riau Rhythm berdiri. Konsep dan prinsip ini penting bagi kami dalam bermusik karena di situlah terlihat marwah dan eksistensi,” jelas Rino lagi.***

 

Laporan HARY B KORIUN, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook