Bulan Febuari disepakati berbagai pihak sebagai bulan mengenang almarhum Tenas Effendy. Rangkain kegiatan yang telah disusun oleh panitia penyelenggara diawali dengan pameran karya buku tokoh Melayu sejati itu sekaligus peresmian bilik Tenas Effendy yang terdapat di salah satu pintu masuk Gedung Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi (BPAD) Riau.
Dalam helat peresmian yang juga dilaksanakan di halaman BPAD Riau pada Senin (15/2) itu, tampak para hadirin yang datang dari berbagai kalangan. Para seniman dan budayawan Riau, pejabat negeri, kaum kerabat sanak famili bahkan terlihat pula rombongan dari siswa-siswi yang ada di Pekanbaru.
Dijelaskan oleh Kepala BPAD Provinsi Riau, Yoserizal Zen dalam sambutannya bahwa acara yang ditaja tidak ada ketua, sifatnya diemas dalam kebersamaan. Diprakarsai Al Azhar, Taufik Ikram Jamil, Tengku Lukman Jaafar dan disokong pula oleh pihak keluarga.
“Kegiatan yang ditaja satu bulan ini memang banyak mendapat sokongan dari berbagai pihak. Dan kegiatan ini sebenarnya lebih kepada persoalan moril, bahkan dukungan lainnya kita dapatkan dari kawan-kawan Malaysia. Sehingga perlu kami sampaikan juga, semula helat ini dicanangkan akan digelar di Malaysia. Tetapi kemudian, kami bersama yang lainnya berusaha sebisa mungkin untuk digelar di Riau sebab almarhum adalah jelas merupakan aset Riau. oleh karean itulah kami langsung memberanikan diri untuk menjadi tuan rumah,” jelas Yoserizal Zen.
Sementara itu, salah seorang penggagas acara, Al azhar menyampaikan bahwa acara pembukaan dari rangkaian acara Mengenang Tenas Effendy sengaja dilaksanakan di BPAD karena berbagai alasan. Pertama dari warisan intelektual almarhum Tenas Effendy, yang terbanyak itu adalah dunia tulis menulis. Ada sekitar 127 buku yang terdata, ratusan makalah yang telah dibentangkan di sekotah Asia Tenggara.