(RIAUPOS.CO) - Bentuknya tak lagi sempurna, setiap sudut bangunannya sudah terlihat rapuh dan reot, begitu juga atapnya memang sudah perlu peremajaan. Begitulah kondisi salah satu rumah tua yang masih tersisa di Kota Pekanbaru yang diperkirakan sudah berumur 100 tahun. Rumah Melayu yang terbuat dari kayu, alias papan, sampai kini masih dihuni oleh pemilik dari keturunannya, dan masih terjaga keasliannya.
Dengan kondisi ini, Ketua LAM Pekanbaru Yose Saputra yang bergelar datuk ini, bersama rombongan menyempatkan diri untuk mengunjungi bangunan antik dan bersejarah ini. Ia pun minta supaya ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekanbaru untuk tetap menjaga dengan dianggarkan di APBD Kota Pekanbaru, supaya nilai sejarah yang dihadirkan dari bangunan tua ini tetap menjadi sejarah kemelayuan di Provinsi Riau dan khususnya Kota Pekanbaru.
Disebutkan Yose yang juga anggota DPRD Pekanbaru ini, bangunan tua yang masih menunjukkan keasliannya ini masuk ke dalam cagar budaya Riau, dan juga sudah menjadi perhatian berbagai kalangan untuk dapat tetap terjaga nilai sejarahnya. Bangunan ini beralamat di Jalan Tanjung Batu, Nomor 83, Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru.
Menurut politisi partai Golkar ini, Selasa (17/7), usai kunjungan mengatakan, agenda kunjungan ini sudah lama diagendakan Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru namun baru terealisasi. Agenda ini juga merupakan salah satu program kerja LAM Pekanbaru, tentunya dalam menjaga dan melestari kan sejarah Melayu yang ada di Kota Pekanbaru.
"Dari hasil kunjungan itu, kami melihatnya sangat miris. Tidak terawat dengan baik, padahal mempunyai nilai sejarah tinggi dan perkembangan Kota Pekanbaru hingga masuk ke masa modern ini," ujar Yose.