"Bokal"sebagai Benteng Diri

Seni Budaya | Minggu, 10 Maret 2019 - 10:22 WIB

"Bokal"sebagai Benteng Diri
Para penari beraksi dalam karya koreografer Wan Harun Ismail berjudul “Bokal” yang tampil di teater arena Taman Budaya Riau.

BAGIKAN



BACA JUGA


Silat yang hadir merupakan sebuah bentuk eksplorasi dari bentuk asli yang mengalami penyesuaian dengan konsep Bokal. Gerak yang hadir merupakan hasil dari pengolahan bentuk dan nilai yang coba di ungkapkan, tetapi juga memberikan “kekuasaan “ kepada tubuh penari untuk hadir menerjemahkan gerak tanpa harus menjadi robot.

Bicara soal kostum, Iwan sengaja menghadirkan dengan menggunakan dua bentuk. Memberikan sebuah tawaran akan simbol kesucian yang diwakili kostum warna putih dan simbol kekinian dengan kostum warna hijau dengan memainkan garis-garis pada bentuknya.

Komposisi yang hadir pada karya ini juga tak lepas dari pada nilai dan falsafah silat yang menitikberatkan pada garis vertikan dan horizontal  antara manusi dengan manusi dan manusia dengan Sang Khalik.

Ini terjadi akibat pencarian benang merah antara silat dan sastra lisan. Pertemuan dua “kekuatan” yang sangat begitu kuat ini jika diamati memang silih berganti saling kait mengkait sehingga membentuknya menjadi pola “perebutan “.

Bokal menjadi tagline besar dalam karya ini, dirasa sangat penting buat genrasi muda, mengingat perkembangn zaman yang sangat cepat terkadang bisa membuat lepas kontrol terhadap apapun. Bokal di harapkan menjadi salah satu options benteng diri yang di tafsirkan melalaui karya seni.     

Karya ini akan di tampilkan di GIK 9 Maret, Nuart Aculpturenpark Bandung 12 Maret, Piamanari 17 Maret, Indonesian Showcase 3 April, dan Tanjungpinang 29 April 2019.(fed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook