NEW HOPE: DAHLAN ISKAN

Kegundahan Seorang Temperamental

Seni Budaya | Senin, 21 Maret 2016 - 10:07 WIB

Kegundahan Seorang Temperamental

Lalu siapa di antara tiga calon yang tersisa di Partai Republik yang akan mundur berikutnya? Kelihatannya masih menunggu beberapa pekan lagi. Menunggu hasil pemungutan suara di lima negara bagian lagi. Terutama di lima negara bagian di wilayah utara. Trump lemah di situ. Ada indikasi suara Trump masih bisa dihambat. Jangan sampai menang lebih 53 persen.

Itulah target mereka yang anti-Trump. Setelah tidak mungkin mengalahkannya. Kalau bisa dihambat di angka kemenangan itu, Trump belum otomatis jadi calon presiden Republik. Forum konvensi partailah yang menentukan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Trump memang sudah memperoleh 678 kursi. Dari kemenangannya di 26 negara bagian. Tapi, itu belum 53 persen. Bahkan belum 50 persen sama sekali. Masih kalah dengan suara tiga calon lawannya yang disatukan: Cruz 423, Kasich 143, dan Rubio 170.

Itulah sebabnya, Rubio belum mengatakan ”mundur”. Baru mengatakan ”berhenti”. Secara hukum itu berbeda. Dengan menyatakan berhenti (suspend), suara Rubio yang 170 kursi itu masih hidup. Kalau pemungutan suara di semua negara bagian selesai dan Trump belum menang 53 persen, suara Rubio itu sangat menentukan.

Dan pasti tidak akan diberikan kepada Trump. Mungkin diberikan kepada Kasich. Kasich-lah yang dia lihat lebih berkualitas. Dan bisa menyaingi Hillary. Terutama kemampuan ekonomi Kasich yang hebat. Dan rakyat Amerika Serikat (AS) kini merindukan presiden yang tahu ekonomi.

Jadi, Trump memang belum bisa tenang. Karena itu dia sewot. Tidak mau lagi debat publik. Bahkan mulai mengancam: kalau dia menang tapi tidak terpilih, akan ada kerusuhan.

Kini bukan hanya Islam dan Meksiko yang dia serang. Juga Cina. Juga India. Bahkan Jepang.

Dengan sangat membabi buta. Dia sebutkan bagaimana Komatsu membunuh Caterpillar. Padahal, itu bukan soal bunuh-membunuh. Bisnis alat berat memang lagi susah. Termasuk Komatsu. Sejak pertambangan lesu. Di seluruh dunia.

Apa pun hasilnya nanti, yang jelas Trump berhasil menggairahkan Partai Republik. Orang-orang yang dulu golput kini memilih dia. Baik yang golput independen, apalagi yang Republik.

Itu bisa menggelisahkan Hillary. Yang oleh Trump diserang sebagai calon yang tidak punya energi.

Trump rupanya akan mengaduk emosi terdalam orang AS: pemimpin AS itu harus melambangkan powerful, strong, dan dominan. Dan itu, bayangannya, laki-laki.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook