ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) - KABUPATEN Rokan Hulu yang dikenal dengan julukan Negeri Seribu Suluk, telah banyak melahirkan ulama-ulama besar yang mengembangkan ilmu tarekat sejak dulunya.
Ilmu Tarekat Naqsabandi yang saat ini berkembang di Kabupaten Rohul dapat dijadikan sebagai jati diri dan ciri-ciri Rokan Hulu selaku daerah yang masyarakatnya agamis.
''Sekarang ini, kegiatan suluk tidak lagi diisi dengan para orang tua-tua, melainkan telah masuk dan diminati oleh kalangan muda dan pemerintahan. Ini perlu kita syukuri, dan ke depan dapat dikembangkan dan dikenalkan kepada generasi muda di Kabupaten Rohul,'' ungkap Bupati Rohul H Sukiman yang diwakili Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Rohul Drs H Ibnu Ulya MSi saat menghadiri peringatan Haul ke-72 Tuan Guru Syekh Abbas di Madrasah Suluk Hidayatussalikin Kota Tengah, Kecamatan Kepenuhan, Senin (20/2).
Tampak hadir Kepala Perwakilan Tuan Guru Besilam Langkat untuk Provinsi Riau H Ismail Royan, Koordinator Tarekat Naqsabandi Besilam Langkat Khalifah H Zulhendri Lc MA, Tuan Guru Babusalam Syekh H Irfansyah Al-Rokany, anggota DPRD Rohul Muhammad Ilham SP MM, Mursyid Madrasah Suluk Hidayatussalikin H Ashari Nurdin.
Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Rohul Ibnu Ulya menyatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul mendukung penuh kegiatan keagamaan di surau suluk yang ada di 16 kecamatan se-Rohul. Karena untuk diketahui, para jemaah Tarikat Naqsabandi setiap hari mendoakan Kabupaten Rohul ini dijauhi dari musibah dan bala.
''Pemerintah daerah tetap memperhatikan program keagamaan dengan memberikan bantuan operasional dan pembangun surau suluk sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,'' ujar mantan Kadisdikpora Rohul itu.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Tuan Guru Besilam Langkat untuk Provinsi Riau H Ismail Royan menyampaikan, kehadirannya di haul ke-72 Syekh Abbas sebagai obat rindu untuk menemui jemaah Tarekat Naqsabandi di Kabupaten Rohul. Karena beberapa tahun terakhir, terhalang dengan adanya pandemi Covid-19.
''Saat ini, sudah banyak guru-guru yang silih berganti tapi amalan ilmu tarekat terus berkelanjutan,'' ujarnya.
Dalam pada itu, Ketua LAMR Rokan HuluH Zulyadaini menyebutkan, perlunya dilestarikan ilmu tarekat kepada generasi penerus di Kabupaten Rohul. Sehingga ilmu tarekat dapat bertahan di sepanjang masa.
''Yang saya khawatirkan dan cemaskan adalah ke depan tidak ada lagi penerus ilmu tarekat ini. Makanya dengan acara seperti ini kita memperkenalkan ilmu tarekat kepada generasi muda Rohul,'' terangnya.(adv)