(RIAUPOS.CO) - Tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Rokan Hulu dalam sepekan terakhir, warga khususnya yang bermukim di daerah aliran sungai (DAS) yang ada di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) diminta tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap terjadi musibah banjir yang datang secara tiba-tiba.
Di samping, masyarakat dan para orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak mandi disaat debit air sungai naik dan deras. Imbauan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul H Zulkifli Said melalui Sekretaris BPBD Rohul Afrizal SP MIp kepada Riau Pos, Kamis (14/1).
Menurutnya, tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini, mengakibatkan naiknya debet air di beberapa sungai besar di Rohul Seperti Sungai Rokan Kiri, Rokan Kanan, dan Sungai Sosah mulai menunjukan peningkatan.
Kondisi tersebut, terutama di sejumlah kecamatan yang dilalui aliran sungai-sungai besar seperti Kecamatan Rambah, Rambah Hilir, Kepenuhan Hulu, Kepenuhan, Bonai Daruslam, Tambusai, Rambah Samo, Pagaran Tapah dan Tandun, Rokan IV Koto rawan terkena banjir yang datangnya kapan saja.
‘’Kita imbau masyarakat yang bermukim di dekat DAS besar untuk tetap waspada mengingat cuaca yang tidak menentu, terkadang tingginya curah hujan akan berpotensi terjadinya banjir secara tiba-tiba. Kalau terjadi banjir, segera laporkan ke BPBD Rohul, kami siap memberikan pelayanan 24 jam dengan memberikan bantuan evakuasi dan pengurangan dampak resiko bencana,’’ ujarnya.
Afrizal menjelaskan, cuaca di Kabupaten Rokan Hulu dalam beberapa hari terakhir hujan setiap hari, baik pagi, petang dan malam hari, mengalami curah hujan yang tinggi. Kondisi itu, bila curah hujan terjadi terus menerus sangat berpotensi akan meluapnya aliran sungai besar dan anak sungai yang ada di Rohul.
Ditegaskannya, BPBD Rohul dalam menghadapi musibah banjir yang sudah menjadi bencana musiman tahunan bagi daerah yang dijuluki Negeri Seribu Suluk, telah melakukan berbagai langkah persiapan. Selain sudah menyipakan rambu-rambu evakuasi di desa-desa rawan banjir. ’’Peralatan evakuasi seperti perahu karet, tenda pengungsian, light tower dan juga personil siaga 24 jam,’’ujarnya.(ksm)
Laporan ENGKI PRIMA PUTRA, Pasirpengaraian