ROKANHULU (RIAUPOS.CO) - Bentuk Keseriusan dalam upaya percepatan penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) telah membuat terobosan dan inovasi dengan mengembangkan aplikasi e-Strong (Stunting Rokan Hulu Tertanggulangi) dan e-Bangkit (Pengembangan Penanganan Kemiskinan Terpadu) Tahun 2022 lalu.
Melalui 2 (dua) aplikasi tersebut, agar intervensi yang dilakukan terpadu, tepat sasaran dan akurat dalam penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Rohul. Pernyataan tersebut diungkapkan Bupati Rohul H Sukiman kepada wartawan, Kamis (9/3) usai ekspose saat mengikuti Roadshow Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Bupati dan Wali Kota se-Riau dalam upaya penurun stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui daring di ruang rapat Rumah Dinas Bupati Rohul.
Turut hadir dalam acara tersebut Wagubri H Edy Afrizal Natar Nasution SIP, Bupati dan Wali Kota se-Riau. Sementara mendampingi Bupati Rohul, Sekda Rohul Muhammad Zaki SSTP MSi, Kepala Bappeda Drs Yusmar MSi, Ketua TP PKK Rohul Hj Peni Herawati Sukiman dan kepala OPD Rohul terkait.
Menurutnya, aplikasi e-Strong dan e-Bangkit yang dibuat Pemkab Rohul itu, tak hanya menampilkan data numerik secara long list tetapi juga data spasial berupa peta citra satelit yang memperlihatkan keberadaan posisi rumah dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan titik koordinat dan juga foto rumah.
Sehingga program kegiatan yang dilaksanakan serta penyaluran bantuan untuk keluarga kemiskinan ekstrem dan stunting bisa tepat sasaran. Orang nomor satu Rohul itu, menjelaskan, aplikasi e-Bangkit salah solusi yang dilakukan Pemkab Rohul, dalam percepatan menyelesaikan permasalahan akurasi data kemiskinan di Rohul. Karena didalam aplikasi tersebut menyediakan data kemiskinan dan kemiskinan ekstrem secara lengkap, akurat, mudah diakses serta dapat diperbarui secara berkala.
"Dari aplikasi e-Bangkit ini, kita akan dapat mengidentifikasi, apakah masyarakat miskin sudah terlayani dan mendapat akses pendidikan, kesehatan, air bersih, rumah yang layak huni dan semua kebutuhan dasar lainnya," sebutnya.
Bupati dua periode itu menjelaskan, kemiskinan ekstrem berbanding lurus dengan stunting. Dalam artian, jika kemiskinan ekstrem tinggi akan membuat angka stunting tinggi. Sehingga upaya mengatasi kemiskinan ekstrem secara tidak langsung akan mengurangi stunting.
"Artinya jika ada keluarga yang mengalami Kemiskinan ekstrem maka dikeluarga itu berpotensi melahirkan anak stunting. Kita harapkan melalui dua aplikasi tersebut (e-Strong dan e-Bangkit) penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting sama-sama teratasi," jelasnya.
Untuk percepatan penurunan penanganan stunting, lanjut Sukiman, pemerintah daerah telah berkomitmen dengan OPD bersama stakeholder terkait melakukan langkah-langkah dan intervensi dalam menjalankan program kegiatan yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Riau dan Pusat.(fiz)
Laporan ENGKI PRIMA PUTRA, Pasirpangaraian
