PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Sehari paska terbakarnya sejumlah bangunan ruang kelas belajar (RKB) dan Perpustakaan SDN 006 Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tepatnya di Desa Sialang Jaya, Senin (5/9) pukul 07:30 WIB, aktivitas proses belajar mengajar murid di sekolah tetap digelar seperti biasa.
Pihak sekolah menerapkan kebijakan proses belajar siswa Kelas 1 dan Kelas 2 dengan sistim shif pagi dan siang. Bahkan dengan keterbatasan RKB, untuk sementara, murid kelas 1 dan kelas 2 belajar di ruang koperasi dan musala swadaya siswa dan guru di SDN 006 Rambah dengan kondisi seadanya, menggunakan lantai karpet untuk proses belajar sementara.
Terpantau, sebelum proses belajar mengajar dimulai, Kepala SDN 006 Rambah Nisdawati SPd MPd menggelar rapat terbatas, dengan dihadiri seluruh tenaga guru bertempat di ruang majelis guru.
Dia menegaskan, dengan kondisi keterbatasan RKB dan kekurangan buku baik Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka paska terbakar, 266 jumlah murid di SDN 006 Rambah, harus tetap melaksanakan proses belajar mengajar di ruang kelas yang ada maupun di Musala dan ruang pertemuan.
Nisdawati yang menjabat Kepsek selama 12 tahun itu, mengarahkan kepada tenaga guru untuk mendata dan menginventarisir seluruh aset-aset yang terbakar baik di ruang Kelas 6A, Kelas 6B, Kelas 5B, ruang Perpustakaan, gudang sekolah dan toilet majelis guru Kemudian segera membuat laporan lengkap untuk segera disampaikan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul.
‘’Paska terbakarnya 3 (tiga) bangunan RKB dan perpusatakaan, aktivitas proses belajar mengajar murid SDN 006 Rambah berjalan seperti biasa. Hari ini, Senin (5/9) belum diberlakukan shif, untuk sementara proses belajar memamfaatkan ruang koperasi dan Musala swadaya SDN 006 Rambah. Insa Allah besok, Selasa (6/9) diberlakukan sistim shif pagi dan siang proses belajar di sekolah khusus murid Kelas 1A, Kelas 1B dan Kelas 2A dan Kelas 2B,’’ ujar Kepsek Nisdawati kepada riaupos.co, Senin (5/9) pagi usai rapat bersama tenaga guru di ruang majelis guru SDN 006 Rambah.
Menurutnya, 3 RKB yang terbakar di SDN 006 Rambah yakni Kelas 6A, 6b dan Kelas 5 B. Di mana untuk hari ini (Senin, red), murid kelas 6A dan 6b proses belajarnya menempati ruang kelas 2 A dan kelas 2 B. Sementara murid kelas 2A dan 2B, dipindahkan belajrnya ke kelas 1A dan kelas 1B.
Sedangkan murid kelas 1A dan 1B ruang belajarnya sementara memanfaatkan musala swadaya sekolah. Untuk Murid kelas 3A tetap diruangnya, sedangkan kelas 3 B, dengan jumlah siswa yang sedikit proses belajarnya di ruang koperasi sekolah.
Selanjutnya, murid kelas 4A dan 4B tetap diruangnya masing-masing. Murid Kelas 5A dikelasnya masing-masing, sedangka Kelas 5B belajar diruang kelas 3B dengan jumlah murid sedikit
‘’Kita telah mengatur ruang belajar anak didik, agar proses belajar mengajar tetap berjalan lancar dan tak terhambat paska terjadinya peristiwa kebakaran,’’ katanya telah melaporkan kondisi proses belajar mengajar di SDN 006 Rambah ke Disdikpora Rohul.
Dengan harapan kepada pemerintah daerah dapat segera membangun RKB baru dan ruang perpustakaan SDN 006 Rambah, sehingga proses belajar tidak terhambat. Yg paling utama perlunya bantuan persediaan buku untuk peserta didik dan majelis guru, baik itu kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka yang seluruh hangus terbakar.
Laporan: Engki Prima Putra (Pasirpangaraian)
Editor: E Sulaiman