PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Satu unit rumah kayu di Pasar Senin Desa Rantau Binuang Sakti (RBS), Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Senin (27/12/2021) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB hangus terbakar.
Penyebab terjadinya musibah kebakaran rumah milik Rizki tersebut diduga terjadinya arus pendek yang menghanguskan bangunan hingga rata dengan tanah.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Hanya saja pemilik rumah mengalami kerugian materi yang ditaksir sekitar Rp100 juta. Pasalnya barang dan harta benda berharga yang ada di dalam rumah tidak bisa diselamatkan mengingat api dengan cepat melalap isi bangunan rumah tersebut. Yang terseisa hanya pakaian yang melekat di badan korban beserta istrinya.
Saat terjadi kebakaran, di rumah hanya Rizki beserta istrinya. Kebetulan 3 anaknya liburan di rumah keluarganya di Kecamatan Tambusai.
Tokoh masyarakat Kecamatan Kepenuhan, Ismail Gelar Datuk Podano Montori, kepada Riaupos.co, Senin (27/12), menjelaskan, terjadinya musibah kebakaran tersebut diduga terjadinya arus pendek listrik.
Saat terjadinya musibah kebakaran, Rizki bersama istrinya sedang dalam keadaan tidur pulas. Yang pertama melihat adanya percikan api dan asap di rumah korban, kebetulan tetangga korban pergi ke toilet umum, melihat adanya asap di bagian rumah.
Selanjutnya, tetangga korban berteriak dan membangunkan Rizki beserta istri yang sedang tidur. Warga yang melihat kobaran api melalap bangunan rumah, berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya secara manual.
Di saat itu, kobaran api dengan cepat melalap isi bangunan rumah yang materialnya mudah terbakar tersebut.
‘’Dari musibah kebakaran di Pasar Senin Desa RBS, tidak da korban jiwa. Pemilik rumah mengalami kerugian matari yang ditaksir sekitar 100 juta. Karena barang berharga yang ada di dalam rumah tidak bisa diselamatkan. Kobaran api dengan cepat melalap bangunan rumah kayu,’’ tuturnya
Ismail berharap kepada Pemerintah Kabupaten Rohul melalui dinas terkait untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada Rizki dan keluarganya. Karena tidak ada satupun barang berharga yang bisa diselamatkan.
Laporan: Engki Prima Putra (Pasirpengaraian)
Editor: Hary B Koriun