(RIAUPOS.CO) - Dalam upaya percepatan penanganan pencegahan penularawan wabah Covid-19, tak hanya menjadi tugas dari Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa se-Kabupaten Rohul.
Namun dalam penegakan disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes) dalam memutus mata rantai wabah Covid-19 dengan gerakan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumuman.
Di samping itu, perlunya sinergitas antara pemerintah daerah, Forkofimda yang tergabung dalam Satgas Penanganan Covid-19 dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, Ulama dan organisasi masyarakat peduli Covid-19, secara bersama-sama memerangi wabah Covid- 19 di daerah yang dijuluki Negeri Seribu Suluk.
‘’Tak hanya tugas dari Satgas Penanganan Covid-19, tapi tokoh masyarakat (tomas), tokoh agama memiliki peran strategis, dalam mengajak dan mengedukasi masyarakat tentang pentingya penerapan prokes dalam memutus mata rantai Covid-19 di Rohul,’’ ungkap Kapolres Rohul AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH kepada wartawan, Selasa (3/11), usai melaksanakan silaturrahim dengan Camat, Forkopimcam, Ketua MUI Kecamatan, tokoh masyarakat, tokoh agama di ruang kerja Kapolsek Kabun.
Taufiq menyampaikan dirinya gencar menyampaikan imbauan pemerintah dan sosialisasi penegakan disiplin Prokes Covid-19, melalui pelaksanaan program Jumat Keliling dan Subuh Keliling yang dijalankannya setiap hari secara bergilir di masjid yang ada di kecamatan se Rohul.
Dia mengharapkan tokoh Agama dan tokoh masyarakat ikut andil bersama-sama dengan Satgas Penanganan Covid-19, dalam upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19, menyusul adanya peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang melonjak dalam bulan Oktober lalu.
Tak hanya pencegahan penularawan wabah Covid- 19, Mantan Kapolres Kepulauan Meranti itu mengharapkan kerjasama dan sinergitas seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Rohul, khususnya Kecamatan Kabun.(adv)