ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) - PEMBANGUNAN dalam bidang kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pemerintah Daerah Rokan Hilir (Rohil) memiliki kepedulian yang ditopang dengan arah kebijakan terkait dengan pembangunan dalam bidang kesehatan ini. Seperti tampak pada dukungan keberadaan alat kesehatan yang baik, keberadaan sarana dan prasarana penunjang, peningkatan kualitas sumber daya kesehatan dan sebagainya.
Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Bagansiapiapi memberikan pengarahan kepada jajaran tenaga kesehatan, di mana diperlukan dukungan semua pihak, khususnya bagi yang berkecimpung di bidang kesehatan untuk bersama-sama dan tetap optimistis bahu membahu, dan bergotong royong dalam menghadapi situasi kesehatan khususnya mengingat terjadinya pandemi Covid-19, beberapa waktu lalu sehingga masyarakat diharapkan dapat beraktivitas dan produktif terus.
Bupati menerangkan, tantangan yang dihadapi sebelumnya sangat berat. Di mana, semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi belum sepenuhnya pulih.
Namun, terangnya, di tengah tantangan yang berat, patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi.
Di samping peran dari tenaga kesehatan, terangnya, jangan dilupakan peran dari pihak lainnya. Baik itu, ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, yang terus aktif dalam menumbuhkan kesadaran bersama untuk peduli dengan persoalan kesehatan.
Bupati juga berharap kepada semua insan kesehatan agar terus mendorong terbangunnya gerakan dan sehat, bersih hidup masyarakat. Di antaranya melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan mencuci tangan dengan sabun.
Selain itu, Bupati juga meminta agar semua insan kesehatan terus mendorong masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin, baik pemeriksaan ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita, imunisasi, pemeriksaan penyakit-penyakit sesuai siklus hidup.
"Terus kembangkan diri dan organisasi dalam kompetensi dan memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat," terangnya.
Keberhasilan dalam pembentukan kesehatan yang baik tentunya harus diawali dari saat perkembangan sejak dini. Program yang mendapatkan dukungan Pemkab Rohil di antaranya berupa pemberian imunisasi polio yang berdampak baik untuk kesehatan anak.
Bupati menerangkan, pelaksanaan imunisasi polio itu dilakukan karena kasus polio telah berstatus kejadian luar biasa (KLB) di beberapa wilayah di Indonesia. Berdasarkan hal itu, maka Pemkab Rohil, sebutnya, juga berupaya melakukan percepatan pemberantasan polio di daerah ini.
"Di samping bahwa crash program polio merupakan kegiatan pemberian imunisasi polio tambahan pada sasaran tanpa memandang status dan interval," katanya.
Bupati menjelaskan, melalui jajaran Dinas Kesehatan Rohil sebelumnya juga telah melakukan antisipasi melalui sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
Bupati turut mengimbau seluruh orang tua agar membawa anak-anaknya ke posyandu di wilayah masing-masing untuk diberikan imunisasi polio.
Selain itu, Bupati juga meminta kepada seluruh petugas baik dari posyandu, RT dan RW, kepenghuluan hingga camat agar aktif mengajak masyarakat untuk mengikuti imunisasi polio. "Untuk meminimalisir penyakit polio ini kami mengimbau kepada para orang tua agar membawa anak-anaknya ke posyandu untuk diberikan imunisasi polio," pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rohil, H Fauzi Efrizal melakukan launching langsung crash program polio tahun 2023 yang dipusatkan di Gedung Pertemuan Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko pada awal Maret 2023.
Kegiatan launching crash polio ini ditandai dengan pemberian tetesan dan suntikan kepada balita yang dihadiri Kadiskes Rohil Afridah, Camat Bangko Aspri Mulya, Kepala Pukesmas Bagansiapiapi dr Romi, datuk penghulu dan warga Parit Aman.
Sekda Rohil dalam sambutannya mengatakan, pencanangan pemberian vaksin polio ini sebelumnya sudah pernah diberikan kepada masyarakat pekan imunisasi (PIN) polio.
Untuk mengantisipasi penyakit tersebut, melalui Dinas Kesehatan dan pihak kecamatan serta perangkatnya, terutama kader di posyandu untuk memberikan vaksin polio kepada bayi dan balita, dalam program launching crash polio secara serentak di Rohil.
Sekda menerangkan, penyakit polio merupakan berbahaya dan dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup bahkan kematian. Sehingga diharapkan dengan pemberian vaksin agar generasi muda Rohil terhindar dari berbagai penyakit.
Terkait dengan isu kesehatan lainnya adalah pencegahan stunting maupun penghapusan kemiskinan ekstrem. Kemiskinan dinilai merupakan pemicu langsung yang berkaitan dengan buruknya kondisi kesehatan seseorang karena itu harus dapat ditanggulangi dengan baik.
Di mana baru-baru ini Pemkab Rohil yakni Bupati Afrizal, bersama jajaran forkopimda Rohil telah mengikuti workshop pencegahan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstra via zoom meeting bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Pada kesempatan itu, Bupati memaparkan berbagai penanganan dan langkah yang dilakukan dalam melaksanakan pencegahan dan penghapusan kemiskinan ekstra di Kabupaten Rohil.
Sejumlah langkah yang dilakukan untuk penanganan stunting di antaranya, melakukan strategi peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui sapa ibu hamil dan balita, upaya peningkatan skrining USG kehamilan portable ibu dan anak, serta mengoptimalisasi penanganan stunting melalui penyuluhan pada kader wilayah UPT Puskesmas yang ada.
"Tahun 2021 Rohil 29,7 persen, alhamdulillah turun di 2022 menjadi 14,7 persen," katanya. Sedangkan untuk kemiskinan ekstrem, lanjut Bupati, saat ini masih ada warga yang berpenghasilan Rp11.000 per hari atau berpenghasilan Rp1,2 juta per bulan per keluarga. Tercatat pada sinkronisasi data P3KE sebanyak 56.000 masyarakat termasuk dalam data DTKS.
"Total biaya yang dikeluarkan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem di tahun 2023 mencapai Rp121,9 miliar. Program penanggulangan itu terdiri dari beberapa dinas seperti Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, Dinas Ketenagakerjaan, dan Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Dinas Perkim," katanya.
Bupati berharap pemerintah pusat dapat mendukung program-program penghapus kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting dengan mengalokasikan anggaran yang lebih besar kepada Kabupaten Rohil melalui APBN dan DAK terutama bidang infrastruktur kesehatan dan pendidikan.
Wakil Bupati (Wabup) Rohil, H Sulaiman SS MH meminta seluruh stakeholder untuk menyelesaikan masalah stunting dan meminta seluruh OPD yang terlibat untuk keluar dari zona nyaman. Dia juga berharap kepada Bappeda tidak asal coret anggaran yang berhubungan dengan stunting.
"Karena waktunya kan terbatas, di mana presiden mengamanatkan pada tahun 2024 nanti penurunan stunting harus mencapai angka 14 persen di seluruh Indonesia. Apalah gunanya pembangunan kita bagus tapi tingkat stunting tinggi," kata Wabup.
Menurutnya, jika angka stunting tinggi, akan berpengaruh kepada besaran anggaran kesehatan serta dampaknya juga akan mengurangi tunjangan pegawai.
"Stunting adalah program inti pemerintah baik pusat hingga daerah. Saat ini angka stunting kita 29 persen dan merupakan urutan terakhir. Maka saya meminta OPD terkait serta camat dan kepala desa mari sama-sama berkomitmen menurunkan stunting," katanya.(adv)