Pejabat Baru Diharapkan Bekerja Maksimal

Riau | Kamis, 29 November 2018 - 13:00 WIB

KOTA  (RIAUPOS.CO) - Mutasi jabatan kembali terjadi di lingkungan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru. Kali ini dua jabatan kepala seksi yakni Pidana Khusus (Pidsus) dan Tata Usaha Negara (Datun) akan ditempati pejabat baru.

Pergantian dua jabatan itu dilakukan berdasarkan SK Jaksa Agung RI melalui Jaksa Agung Pembinaan Cq Kepala Biro Kepegawaian Nomor: Kep-IV-633/C.4/10/2018. Surat itu ditandatangani di Jakarta pada 24 Oktober 2018 lalu. Dimana, Sri Odit Megonondo sebelumnya menjabat sebagai Kasi Pidsus dipromosi menduduki jabatan Kasi Penyidikan Kejati Sumatera Utara.

Baca Juga :Akmal Abbas Ingatkan Jajaran Kerja Profesional

Pengantinya yaitu Yuriza Antoni yang sebelumnya menjabat Kasi Pidana Umum Kejari Lingga, Kepri. Lalu Rizky Rahmatullah yang sebelumnya menduduki jabatan Kasi Datun dimutasi sebagai Kasi Intelijen  Kejari Tanjungpinang, Kepri. Jabatan yang ditinggalkannya diisi oleh  Rully Affandi yang sebelumnya menjabat Kasi Pidsus Kejari Kampar.

Proses pelantikan dan serah terima jabatan dua kasi itu dipimpin Kajari Pekanbaru Suripto Irianto, Rabu (28/11) di Aula Kejari Pekanbaru. Pelaksaan kegiatan itu turut dihadir Kasi Intelijen Kejari Pekanbaru, Ahmad Fuady dan seluruh pegawai di jajaran Korps Adhyaksa Pekanbaru.

Usai pelantikan, Kajari Pekanbaru Suripto Irianto berharap, kedua pejabat yang baru diberikan amanah untuk segera menyesuaikan dirinya dan bekerja dengan maksimal sesuai tupoksi. Karena menurutnya, dua jabatan tersebut sangat penting di Kejari Pekanbaru. “Kepada (pejabat) yang baru diharapkan bekerja secara maksimal,” ungkap Suripto.

Pada tahun lalu, sambungnya, Kejari Pekanbaru mendapat sorotan karena nihil menangani tindak pidana korupsi. Hal itu kemudian menjadi cambuk untuk meningkatkan kinerja. “Dengan kerja keras, kita akhirnya mendapat peringkat pertama nasional untuk Kejari Tipe A,” sebut mantan Aspidsus Kejati NTB itu.

Atas capaian prestasi itu, Suripto meminta kepada Kasi Pidsus yang baru untuk mempertahankannya, bila perlu meningkatnya. Ditambahkannya, dalam penanganan tipikor, tentu suatu yang tidak mudah, apalagi jumlah personel untuk pekerjaan terbatas. Akibatnya, ada pekerjaan yang harus jadi prioritas untuk diselesaikan. “Kalau ada yang belum ditindaklanjuti, kita minta bersabar. Kami fokus dengan yang ada dulu,” imbuhnya.(rir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook