PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak 24 Mei hingga Ahad (28/5), tercatat sudah 1.827 jemaah calon haji (JCH) Provinsi Riau tahun 1444 H/2023 M dilepas dari Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau menuju Madinah. Total sudah lima kloter yang diberangkatkan.
“Hingga hari ini (kemarin, red) sudah lima kloter yang diberangkatkan dari EHA Riau. Tiga kloter sudah melaksanakan arbain, sementara itu dua kloter lagi sedang dalam perjalanan menuju Bandara AMAA Madinah,” ujar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Riau Dr H Mahyudin MA, Ahad (28/5).
Sebanyak 1.855 JCH tersebut berasal dari Kota Pekanbaru sebanyak 451 jemaah, Kabupaten Kampar sebanyak 730 jemaah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sebanyak 365 jemaah, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sebanyak 274 jemaah, plus petugas haji 35 orang (petugas kloter dan petugas daerah).
Sementara itu, sampai sekarang jemaah yang batal berangkat berjumlah sudah ada enam orang jemaah dengan laporan karena sakit dan juga mengundurkan diri. Mahyudin juga berpesan kepada jemaah haji yang akan diberangkatkan agar selalu menjaga kesehatan serta kepada jemaah agar tetap jaga kekompakan.
“Saya berharap jemaah haji Riau dapat beribadah dengan baik selama di Madinah dan Makkah. Jaga kesehatan, terlebih saat ini Arab Saudi berada di cuaca panas antara 40 derajat celcius hingga 42 derajat celcius. Gunakan alas kaki yang tertutup sewaktu beraktivitas, selalu konsumsi air minum serta pakai alat pelindung diri terutama wajah. Terakhir jemaah harus selalu menjaga kekompakan serta ikuti arahan dari petugas,” tuturnya.
Kemarin, H Mahyudin bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Hj Rosnimar Mahyudin menerima kedatangan JCH asal Pekanbaru di aula kedatangan EHA Riau. Jemaah ini nantinya akan bergabung dengan Kloter BTH 09. Jemaah ini berangkat menuju Bandara Hang Nadim Batam pada pukul 21.55 WIB. Selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara AMAA Madinah pada pukul 04.10 WIB.
Petugas Daker Makkah Tiba
Di tempat terpisah, petugas haji Daerah Kerja (Daker) Makkah tiba di Jeddah. Mereka segera bersiap di pos tugas masing-masing, untuk menyambut kedatangan JCH dari Madinah. Sesuai dengan jadwal yang disusun Kementerian Agama (Kemenag), JCH mulai diberangkatkan dari Madinah ke Makkah pada 2 Juni.
Kedatangan rombongan petugas Daker Makkah itu disambut langsung Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid. Dia menuturkan pada 27 Mei pukul 18.00 waktu setempat (22.00 WIB) mendarat sebanyak 272 orang petugas. Sekitar dua jam sebelumnya sudah mendarat 154 orang petugas. Lalu pada 28 Mei pukul 21.30 WIB tadi malam, dijadwalkan mendarat sebanyak 210 petugas Daker Makkah.
’’Alhamdulillah 426 petugas Daker Makkah sudah mendarat,’’ kata Subhan, Ahad (28/5). Petugas tersebut termasuk tim kesehatan. Mantan Kepala Daker Makkah itu mengatakan, petugas langsung menempati pos masing-masing. Termasuk petugas kesehatan yang bertugas di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Subhan mengatakan saat ini konsentrasi JCH masih di Madinah. Dia menjelaskan sejak 24 Mei lalu, JCH secara bertahap tiba di kota tempat Nabi Muhammad dimakamkan itu. Sampai dengan kemarin pukul 11.10 WIB, sebanyak 27.952 jemaah sudah diberangkatkan menuju Madinah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24.157 JCH sudah mendarat di Madinah.
Menurut Subhan, JCH berada di Madinah selama sembilan hari. Rencananya mulai 2 Juni nanti, JCH diberangkatkan ke Makkah. Saat perjalanan menuju Makkah, JCH juga mengambil ihram di masjid Bir Ali. Subhan mengatakan masih ada waktu yang cukup untuk petugas Daker Makkah bersiap sambil menunggu kedatangan JCH.
Dia mengatakan nantinya Daker Makkah tidak hanya menyambut kedatangan JCH dari Madinah. Tetapi juga JCH gelombang kedua, yang terbang dari Tanah Air menuju Jeddah. Subhan mengatakan penerbangan gelombang kedua bakal dijalankan pada 8-22 Juni. ’’Jadi mulai 8 Juni, Daker Makkah akan menerima kedatangan jemaah haji dari Madinah dan Jeddah,’’ tuturnya.
Perlu pengaturan dan koordinasi yang baik supaya pelayanan tetap maksimal. Kemenag sudah menyiapkan 108 unit hotel di Makkah. Saat ini kondisinya sudah siap menerima kedatangan JCH. Seluruh hotel itu berada di lima wilayah. Yaitu di Mahbas Jin, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Syisyah. Wilayah paling dekat dengan Masjidilharam adalah Jarwal, sekitar 850 meter. Sementara yang terjauh adalah Syisyah sekitar 4,3 km.
Sementara itu, jumlah JCH yang wafat bertambah satu orang. Achmad Suhadak Riduwan (53) jemaah asal Gresik yang tergabung dalam Kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB) dinyatakan wafat ketika mendarat di Bandara Madinah kemarin. Ketua Kloter 9 Embarkasi Surabaya Kholis F mengatakan selama perjalanan dari Surabaya sampai dengan Madinah, kondisi Suhadak terlihat baik-baik saja. ’’Almarhum meninggal karena serangan jantung,’’ tutur dia.
Kemenag terus mengimbau supaya JCH menjaga kesehatan selama di Madinah. Pasalnya puncak haji atau wukuf di Padang Arafah masih cukup lama. Juru bicara Panitia PEnyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, saat ini cuaca di Madinah cukup terik. ’’Pastikan saat berziarah membawa alat pelindung seperti payung atau topi,’’ katanya.
Supaya jemaah tidak langsung tersengat panas matahari. Jemaah juga diimbau untuk berziarah secara berkelompok. Sebelum meninggalkan hotel, pastikan kamar sudah terkunci dan kuncinya dititipkan kepada petugas hotel di bagian lobi.
Di bagian lain kalangan travel haji khusus dibuat cemas dengan pelaksanaan haji furoda atau mujamalah. Ketua Umum Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bersathu) Wawan Suhada mengatakan ada kemungkinan harga visa haji furoda tahun ini meningkat signifikan. ’’Informasi yang saya terima, 99 persen konfirmasi ada haji furoda,’’ katanya.
Dia memperkirakan harga visa furoda bisa sampai 12.000 dolar AS atau sekitar Rp180 juta per orang. Dengan harga visanya saja yang besar, maka paket haji furoda juga cukup fantastis. Wawan mengatakan travel haji atau penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) bisa saja memasang tarif paket haji furoda sebesar 29.000 dolar AS per jemaah atau sekitar Rp435,23 juta per orang.
Biaya haji furoda selama ini memang dikenal sangat mahal. Tetapi kelebihannya adalah tidak ada antrean. Jemaah bisa langsung berangkat tahun ini juga. Berbeda dengan haji khusus yang sudah antre sekitar lima tahunan. Travel haji yang memberangkatkan haji furoda, wajib melapor ke Kemenag.
Sementara itu, Direktur Angkutan Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Eka Putu Cahyadi mengungkapkan, Kementerian Perhubungan bersama pemangku kepentingan di sektor penerbangan siap memberikan pelayanan yang optimal kepada para JCH 2023. Sejumlah upaya telah dilakukan. Baik mulai dari menyiapkan sarana dan prasarana hingga personil yang bertugas menjaga keselamatan, keamanan, dan pelayanan para jamaah.
“Apalagi pada tahun ini sebanyak 30 persen jemaah haji adalah lansia. Untuk itu, Kemenhub telah berkoordinasi dengan operator bandara dan maskapai untuk memberikan pelayanan yang ramah lansia. Para jemaah haji lansia menjadi salah satu fokus utama pelayanan kami,” ucapnya.
Sedangkan, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) M Mauludin menjelaskan, untuk memastikan keselamatan penerbangan, para inspektur DKPPU dan Kantor Otoritas Bandara telah melakukan pengawasan melalui ramp check di 13 bandara embarkasi haji 2023. Di mana, hingga sajauh ini sejumlah pesawat yang dilakukan pemeriksaan masih nol temuan dan dinyatakan laik terbang.
“Pengawasan ini meliputi dokumen yang wajib onboard di pesawat udara, memonitor masalah yang terjadi serta perbaikannya, memonitor pelaksanaan perawatan rutin/berkala yang wajib dikerjakan dan memeriksa kondisi umum pesawat setiap kedatangan dan keberangkatan,” jelasnya.
Pada tahun ini maskapai penerbangan yang ditetapkan pemerintah melalui Kemenag untuk melayani angkutan haji yaitu Garuda Indonesia sebanyak 14 armada dan Saudi Arabian Airlines sebanyak 10 armada sebagai penerbangan niaga tidak berjadwal (charter). Kedua maskapai tersebut akan melayani sebanyak 221.000 jemaah yang terbagi menjadi 537 kloter. Di mana, Garuda Indonesia akan melayani 287 kloter dan Saudi Arabian Airlines melayani 250 kloter.
“Kemudian, terkait adanya rencana penambahan kuota haji pada tahun ini, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara juga telah memberikan izin penerbangan bagi kloter kuota tambahan,” ujarnya.
Terpisah, Direktur Utama Bandara Kertajati Muhammad Singgih mengungkapkan bahwa Ahad (28/5) merupakan pemberangkatan kloter pertama JCH dari Bandara Kertajati. Pemberangkatan JCH yang berjumlah sebanyak 374 orang asal Majalengka ke Tanah Suci tersebut juga akan menjadi yang pertama kalinya dilayani oleh oleh Bandara Kertajati sejak beroperasi.
“Terbangnya masih nanti malam pukul 22.00 dengan menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines. Jadi, para jemaah pun masih di asrama, belum datang ke bandara,” terangnya.
Namun, meskipun begitu, Singgih memastikan kesiapan pihaknya dalam melayani para jemaah tersebut. Pemberangkatan haji dari Bandara Kertajati dijadwalkan akan ada setiap hari. Total kurang lebih akan ada sebanyak 24 kloter.(ilo/wan/gih/jpg)