PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kasus penambahan harian pasien positif Covid-19 di Riau terus mengalami menurunan yang signifikan. Sabtu (27/2), kembali terjadi penurunan yakni hanya bertambah 49 pasien. Sehari sebelumnya, pasien positif bertambah 69 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, selain penambahan pasien positif, juga terdapat pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 56 orang. Sementara pasien meninggal dunia bertambah empat orang.
“Dengan demikian, jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Riau sebanyak 31.335, sedangkan total pasien sembuh 29.473 orang dan jumlah 761 kasus meninggal dunia,” kata Mimi Yuliani Nazir, Sabtu (27/2).
Dengan masih adanya penambahan pasien positif dan
Kasus Positif Covid-19 di Riau Kembali Menurun
Sambungan dari hal. 1
juga ada pasien yang meninggal dunia, Mimi kembali mengingatkan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mengantisipasi tertular Covid-19. “Mari terus dijalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan juga mencuci tangan,” ajaknya.
Sedangkan perkembangan jumlah kasus nasional, kemarin terdapat 6.208 kasus baru ditemukan, totalnya mencapai 1.329.074 kasus. Sementara pasien sembuh bertambah 7.382 dengan total keseluruhan 1.136.054 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia dilaporkan bertambah 195 orang, dengan total seluruhnya 35.981 kasus.
Selain itu, pemerintah juga menyatakan bahwa sampai saat ini ada 78.746 orang yang berstatus suspek terkait penularan virus corona. Adapun kasus positif diketahui lantaran adanya pengetesan massal menggunakan PCR atau tes cepat molekuler berjumlah 55.495 spesimen. Sehingga total keseluruhan adalah 10.763.757 spesimen.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk petugas pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lansia) tuntas pada Juni. ”Ada 38 juta yang ditargetkan menerima vaksin Covid-19 atau sebanyak 76 juta suntikan,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Menkes mengungkapkan dari 38 juta yang harus divaksin pada tahap kedua, 21 juta penerima adalah lansia dan 16 juta lainnya adalah pelayan publik. ”Masalahnya bukan targetnya kapan, tapi vaksinnya yang terbatas, untuk itu harus dilakukan secara bertahap. Dalam pekan ini, baru 150 ribuan yang sudah divaksin,” ucap Budi Gunadi Sadikin.
Vaksinasi kepada lansia, kata Menkes, diprioritaskan karena mereka adalah orang-orang berisiko tinggi, sebab jika terkena fatality rate-nya besar.(sol)