PELALAWAN (RIAUPOS.CO) -- Banjir yang melanda sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Pelalawan kembali meluas. Genangan air sebelumnya hanya merendam badan jalan serta permukiman masyarakat tujuh desa dan kelurahan. Namun pada Kamis (26/12), jumlah daerah yang dilanda banjir bertambah dua desa. Total ada 9 desa dan kelurahan terdampak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio mengatakan, meluasnya banjir tersebut akibat meningkatnya permukaan air Sungai Kampar. Sebelumnya tinggi permukaan air Sungai Kampar berada pada angka 3,38 meter, namun saat ini berada pada angka 3,47 meter. Alhasil, banjir tersebut merendam badan jalan hingga permukiman warga. Warga pun terisolir. Pasalnya, jalan hanya dapat dilalui menggunakan pompong dan sampan.
“Kami bersama tim upika kecamatan intens melakukan pemantauan debit air Sungai Kampar. Hal ini mengingat di hulu sungai masih terus hujan dan PLTA hari ini (kemarin, red) menambah ketinggian buka spillway setelah beberapa hari lalu diturunkan. Sehingga dampaknya akan dirasakan masyakat Pelalawan,” terang Hadi, Kamis (26/12) sore.
Dikatakan mantan Kepala Satpol PP dan Damkar Pelalawan ini, bahwa dampak banjir tersebut telah menyebabkan sebanyak 46 rumah warga dan 57 fasilitas umum (fasum) direndam banjir di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Langgam, Pangkalankerinci, Pelalawan dan Pangkalankuras. Selain itu, sebanyak 1.248 rumah ikut terdampak banjir dengan total korban terdampak banjir sebanyak 897 kepala keluarga (KK) atau 4.273 jiwa.
Sedangkan kondisi banjir terparah masih berada di Dusun Muara Sako kelurahan Langgam Kecamatan Langgam. Di mana di Dusun ini, ketinggian air yang sebelumnya berada pada angka 30-75 cm saat ini berada pada angka 49-85 cm. Sedangkan banjir ini masih merendam badan jalan hingga permukiman warga serta fasilitas umum berupa SDN 004 Dusun Muara Sako, sehingga menyebabkan warga terisolir.
“Banjir di titik ini telah menyebabkan sebanyak 37 rumah warga terendam banjir, 11 fasilitas umum dan 559 rumah terdampak banjir dengan jumlah korban sebanyak 108 KK atau sebanyak 1.559 jiwa,” paparnya.(amn)