DURI (RIAUPOS.CO) - Pemkab Bengkalis melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menargetkan, hingga 2021 nanti sebanyak 1.500 tenaga kerja (naker) lokal di daerah ini harus mengantongi sertifikat keahlian berstandar nasional maupun internasional.
Hal itu ditegaskan Kadisnakertrans Bengkalis HA Ridwan Yazid kepada Riau Pos di Duri, Selasa (26/3). “Tahun 2021 nanti sebanyak 1.500 tenaga kerja lokal harus mengantongi sertifikat keahlian. Ini merupakan program pemberdayaan Disnaker untuk pekerja lokal menyongsong peralihan kontrak Blok Rokan dari PT CPI ke Pertamina 2021 nanti,” kata Ridwan.
Diakuinya, hingga kini masih banyak pekerja migas di daerah ini yang ternyata belum mengantongi sertifikat migas dan lain sebagainya. Karena itu, menurutnya, pihak Disnaker tidak akan tinggal diam.
Untuk tahap awal, sambungnya pula, akan digelar pelatihan untuk 500 tenaga kerja lokal belum bersertifikat pada Agustus 2019 nanti.
“Program sertifikasi naker ini merupakan program pemerintah pusat di bawah Jokowi-JK. Dana untuk sertifikasi pekerja ini bersumber dari APBN,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, tambah Ridwan, Pemkab Bengkalis juga akan membuka pendidikan dan pelatihan keterampilan welder, pipe pitter, dan rigger untuk para pencari kerja. Di dalamnya juga termasuk pelatihan komputer dan pelatihan pengelolaan usaha bagi pelaku UMKM yang ada di daerah ini.
Diklat diikuti 150 peserta tersebut akan dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis Amril Mukminin di Hotel Surya Duri, 2 April mendatang.
“Pelatihan ini akan berlangsung selama lebih kurang satu bulan. Digelar di empat tempat. Masing-masing di Kantor Disnaker, Hotel Surya, SMA DB, dan AMIK Mitra Gama Duri. Pelatihnya adalah instruktur profesional antara lain dari Jakarta,” jelasnya.
Ridwan juga menyebut program pelatihan bagi para pencari kerja ini mendapat dukungan sangat membanggakan dari sejumlah anggota DPRD Bengkalis asal Mandau dan Pinggir. “Ada lima anggota DPRD yang mendukung kegiatan ini. Antara lain Syaiful Ardi dari Fraksi PAN,” kata Ridwan.
Terkait dukungannya bersama kawan-kawan, Syaiful Ardi ketika dihubungi terpisah tidak menampik. Menurutnya, calon pekerja dan tenaga kerja lokal di daerah ini memang wajib diberdayakan secara maksimal agar mereka bisa menjadi tuan di negeri sendiri.
“Kami sangat mendukung adanya pelatihan-pelatihan seperti ini. Sebab kami ingin 2021 nanti, tidak ada lagi tenaga kerja lokal yang non-skill. Kita harus jadi tuan di negeri sendiri. Kapan perlu kita bisa mengekspor naker andal ke luar daerah,” tegasnya.
Kegiatan pelatihan tersebut juga mendapat sambutan antusias dari masyarakat. “Sambutan masyarakat tentu saja sangat antusias. Kita harapkan pelatihan seperti ini bisa berkesinambungan. Kita juga minta perusahaan yang beroperasi di sini mengutamakan tenaga lokal. Kalau ada di daerah ini, jangan diimpor dari luar daerah,” kata pemuka masyarakat Irwan Mawardi.
Harapan tersebut ditanggapi sangat positif oleh Ridwan Yazid selaku Kadisnaker. “Pelatihan ini akan berkesinambungan,” katanya.(ade)
(Laporan SYUKRI DATASAN, Duri)