PELALAWAN (RIAUPOS.CO) - Setelah menginap semalaman di balik jeruji besi Mapolsek Ukui. Dasmar Joni Rosa alias DJ oknum guru SMKN 1 Ukui yang membacok atasannya Nova Damayanti (35) Kepala Sekolah SMKN 1 Ukui, menyesal.
Atas kejadian itu, baru timbul rasa penyesalan dan menangis ketika mengenang anak dan istrinya. "Saya rindu anak dan istri di rumah," ungkap DJ yang memiliki dua orang anak sambil berurai air mata, ketika diintrogasi Kanit Reskrim Polsek Ukui Ipda Dafrigo Amrizal SH MH.
Namun air mata yang membasahi pipi pria 44 tahun, tidak menghentikan proses kasus yang menjeratnya. Apalagi kini korban masih terbaring lemas di ruang perawatan RS Efarina usai mendapat tindakan di ruang operasi. Akibat tiga luka bacok di kepala dan satu luka di tangan serta kaki.
Kepada polisi, Dasmar mengaku nekat membacok atasannya karena sakit hati, setelah meminta surat pengantar untuk pengangkatan dirinya jadi CPNS dari honor K2. Tapi entah kenapa emosi tak terbendung, usai para guru melaksanakan upacara hari guru dan HUT PGRI di halaman sekolah, tiba-tiba dia mendatangi korban di dalam ruang Kepsek.
"Spontan emosi dan tak ada rencana, kebetulan ada parang di laci meja kerja yang biasa dibawa untuk memotong ranting pohon di sekolah.Tanpa pikir panjang langsung saya ambil dan membacoknya," ujarnya.
Tapi sebelum terjadi aksi pembacokan, korban dan pelaku sempat terlibat cek-cok mulut di ruang kepala sekolah. Setelah itu pelaku keluar dan mengambil parang di meja kerjanya dan kembali mendatangi korban. Kondisi tangan mengenggam parang jenis golok yang terlihat putih berkilau usai diasah dengan tajam dan mengejar kepala sekolah di kursi kerjanya. "Pandangan saya sudah gelap tak tahu berapa kali membacoknya (korban). Setelah keluar parang saya buang dan pergi dari sekolah," ungkap Dasmar yang mulai masuk guru honor tahun 2006 di SMKN 1 Pangkalan Kerinci.