KEP.MERANTI (RIAUPOS.CO) - MEMANG cerita sagu menjadi berbagai keperluan pokok, seperti beras organik sudah diwacanakan Pemkab Kepulauan Meranti untuk jangka panjang. Namun selain itu ternyata Pemkab juga ingin melihat bagaimana pengolahan sagu menjadi gula cair.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Kepulauan Meranti Ir Mamun Murod MM MH mengatakan sudah melakukan penjajakan proyek pengolahan sagu menjadi gula cair di pabrik Pakis Baru yang terletak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
“Dari hasil kunjungan kita di pabrik pengolahan gula cair Pakis Baru di Pati, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, kami melihat pengolahan sagu menjadi gula cair sangat menjanjikan. Sebab sangat diperlukan di pasaran untuk bahan pemanis, produk herbal yang rendah kalori,” ungkapnya.
Murod juga mengatakan saat ini ada pengusaha glukosa yang menginginkan sagu dalam jumlah sangat besar, sebagai bahan baku pembuatan gula cair di Jawa. Namun pengusaha tersebut kesulitan mendapatkan sagu mengingat tata niaga sagu yang belum meluas.
Apalagi tambahnya, produk gula cair berbahan sagu ini jika ditinjau dari sisi kesehatan memiliki prospek yang sangat baik di Indonesia. Khususnya bagi Kepulauan Meranti sebagai penghasil dan pengembang komoditi sagu terbaik di Indonesia. “Pengusaha ini sudah melakukan penjajakan dengan mendapatkan sagu di Cirebon yang merupakan sagu dari Meranti. Namun belum berhasil. Oleh karena itu jika diarahkan langsung ke Meranti tentu sangat tepat. Karenanya peluang itu dapat menjadi andalan bagi daerah kita sebagai penghasil sagu terbaik di Indonesia,” sebut Murod.
Makanya jika rencana tersebut dapat berjalan dengan baik di Kepulauan Meranti, bisa memberikan nilai tambah bagi produksi sagu masyarakat. Sehingga nantinya dapat meningkatnya kesejahteraan para petani sagu di Kepulauan Meranti.
Penjajakan tersebut dilakukan berawal dari hasil penelitian tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang menemukan bahwa sagu bisa diolah menjadi glukosa (gula cair) yang bernilai ekonomi tinggi. Dijelaskan bahwa sagu bisa menjadi alternatif bahan baku glukosa yang selama ini banyak diambil dari tapioka.