PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali memastikan bahwa Stadion Utama Riau tidak akan digunakan sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 pada 2021. Riau dapat jatah sebagai lokasi training camp (TC) negara-negara peserta.
Hal ini disampaikan Menpora saat meninjau langsung Stadion Utama Riau, Jumat (24/1). "Untuk venue pertandingan Piala Dunia U-20, PSSI telah memberikan usulan beberapa stadion yang bisa digunakan kepada FIFA. Setelah itu, yang menentukan stadion mana yang akan dipakai adalah FIFA. Tidak ada campur tangan Kemenpora di sana," katanya.
Dari beberapa usulan stadion tersebut, lanjut Menpora, FIFA telah menunjuk enam stadion sebagai venue sepakbola dunia U-20. Keenam stadion tersebut yakni Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Stadion Pakansari, Bogor, Stadion Manahan, Solo, Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali.
"Jadi pihak FIFA langsung yang datang dan menentukan stadion mana saja yang akan dipakai. Meskipun Stadion Utama Riau tidak digunakan sebagai salah satu lokasi pertandingan Piala Dunia U-20, namun Kemenpora tetap akan menggunakan stadion ini," sebutnya.
Penggunaan yang dimaksud, demikian Kemenpora, yakni Stadion Utama Riau akan diusulkan kepada negara-negara peserta Piala Dunia U-20 untuk dijadikan lokasi training camp. Karena, sebelum waktu pelaksanaan pertandingan, tim-tim peserta akan melakukan penyesuaian cuaca terlebih dahulu.
"Nanti Stadion Utama Riau tetap kami tawarkan kepada negara-negara peserta untuk bisa dijadikan lokasi training camp. Karena tim-tim dari negara Eropa biasanya akan datang lebih awal untuk melakukan penyesuaian cuaca," sebutnya.
Sebelum itu, pihak Kemenpora juga akan menggunakan Stadion Utama Riau sebagai salah satu lokasi pertandingan ujicoba tim nasional Indonesia. Uji coba dilaksanakan dengan tim-tim mulai dari negara-negara yang selevel dengan Indonesia dan juga tim yang levelnya jauh lebih tinggi dari tim Indonesia.
"Kita akan mengadakan sembilan pertandingan dengan negara-negara yang setara dengan kita. Kemudian mulai naik levelnya, sampai ke tingkat negara yang jauh dengan kita seperti Argentina, Inggris dan Kamerun. Kita mungkin akan kalah di situ, tapi anak-anak diharapkan bisa mendapatkan banyak pengalaman di sana," ujarnya.
Dari peninjauan Stadion Utama Riau yang dilakukan, Kemenpora memberi beberapa catatan yang harus segera diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi Riau seperti rumput stadion yang harus diganti, kemudian juga ruang ganti pemain yang juga harus diperbaiki, serta beberapa sarana pendukung lainnya seperti lampu dan air. "Kalau untuk fasilitas lainnya sudah bagus, seperti kursi penonton sudah singgle seat. Kapasitas penonton di atas 40 ribu, dekat dengan bandara dan hotel, serta scoring board juga sudah digital," jelasnya. (sol)