(RIAUPOS.CO) - Hewan kurban baik lokal ataupun berasal dari luar daerah yang dipotong di Kota Dumai dalam keadaan sehat. Hingga Kamis (23/8), tidak ada laporan hasil pemeriksaan yang menemukan adanya daging kurban berpenyakit di sejumlah lokasi pemotongan hewan kurban.
“Tim pemeriksa masih melakukan pemeriksaan secara menyeluruh di 33 kelurahan di Kota Dumai hingga Jumat. Alhamdullilah data sementara tim belum menemukan hewan kurban yang berpenyakit,” ujar Kepala DKPP Hadiono, Kamis (23/8).
Ia mengatakan tim pemeriksa sudah mendatangi lokasi pemotongan hewan kurban di 14 kelurahan yang ada di Dumai. ”Sebanyak 644 ekor di antaranya sapi dan 338 ekor lagi kambing, ditambah satu ekor kerbau, semua sehat,” terangnya.
Untuk pemeriksaan hewan kurban pihaknya menyisir satu per satu lokasi pemotongan. Sebab pelaksanaan pemotongan hewan kurban tidak hanya di halaman masjid atau musala, ada juga yang menggelar di titik lainnya seperti instansi pemerintah dan swasta. “Sampai saat ini belum ada,” ujarnya.
Meski telah dilarang dalam penggunaan plastik hitam atau berwarna yang berasal dari plastik daur ulang untuk membungkus daging kurban namun nyatanya masih ada beberapa penggurus yang menggunakan plastik hitam. “Mereka seharusnya tidak menggunakan wadah kresek atau plastik hasil daur ulang sebab menggandung zat berbahaya bila terkontaminasi terhadap makanan atau daging yang dibungkus,” terangnya.
Menurutnya, larangan penggunaan kresek untuk wadah makanan sudah ada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114/Permentan/PD.410/9/2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban. “Jauh-jauh hari kita sudah menyarankan pada seluruh pengurus untuk membungkus daging atau makanan dengan plastik bening sebab lebih aman dan higienis,” tutupnya.(ade)