PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar mengakui, dirinya telah melihat semua dokumen-dokumen tentang kerajaan-kerajaan yang ada di Provinsi Riau di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Maka dari itu, ia menginstruksikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menjumpai Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia untuk meminta dokumen-dokumen kerajaan yang ada di Provinsi Riau.
''Jumpai Kepala ANRI, sampaikan salam saya ke dia (Kepala ANRI) dan ambil dokumen tersebut, karena banyak kerajaan atau khasanah di Riau namun dokumennya tidak ada di sini,'' ujar Gubri Syamsuar.
Dikatakannya, dirinya sudah melihat semua dokumen itu semuanya ada di Arsip Nasional mulai dari kerajaan Pelalawan, Gunung Sahilan dan lainnya.
Ia menganggap dokumen tersebut sangat penting, oleh karena itu dokumen-dokumen khazanah yang ada di Riau ini harus dimiliki oleh lembaga adat baik Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau maupun lembaga adat Melayu yang lainnya.
''Kalau kita tidak mempunyai dokumen itu, tentunya kita tidak tau apa yang mau dibicarakan, karena kalau sekadar cerita saja tentu orang tidak akan percaya. Maka dari itu dokumentasi itu penting,'' imbuhnya.
Untuk mengingat sejarah tentunya harus ada dokumentasi seperti yang ada di Arsip Nasional Republik Indonesia yang beberapa waktu lalu ia lihat.
Gubri sedikit bercerita tentang cap darah yang sampai saat ini masih dilakukan. Ternyata sebelum Indonesia merdeka hal yang sama juga sudah dilakukan oleh masyarakat yang mendukung Sultan Syarif Kasim jadi pejuang.
''Mereka pakai cap darah, ketika saya melihat arsip itu langsung tersentak hati saya. Begitulah besarnya perjuangan melawan penjajah dulu dan ternyata cap darah masih ada sampai sekarang,'' terangnya.
Gubernur Syamsuar juga menginginkan generasi muda masa yang akan datang lebih mengenal sejarah, mengetahui kalau Indonesia ini adalah bangsa pejuang dan mempunyai wawasan kebangsaan.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru