RESOLUSI 69 TAHUN KAMPAR

Menuju Industrialisasi Pertanian dan Pembenahan Infrastruktur

Riau | Rabu, 06 Februari 2019 - 09:41 WIB

Menuju Industrialisasi Pertanian  dan Pembenahan Infrastruktur

‘’Untuk awal ini target kami beroperasi dulu ya. Bagaimana hasil produksi perikanan air tawar kita yang selalu surplus bahkan menguasai pasar di Riau, bisa ditampung dulu di ICS. Jadi saat ini dalam tahap pencarian operatornya, namun sebelum itu tentu ada perhitungannya.

Baca Juga :Warga Dambakan Perbaikan Jalan Desa Sokoi

Tapi kalau kesiapan fisik pabrik ini sudah selesai dan sudah diserahterimakan kepada Pemkab Kampar,’’ sebut Catur yang akan segera dilantik menjadi bupati defenitif dalam sepekan ke depan.

Catur sendiri pada Januari lalu menargetkan ICS bisa beroperasi dalam lima bulan ke depan. Perjuangan membangun pabrik pengolahan ikan beku tersebut, sama halnya dengan pembangunan jalan interpelasi di desa-desa di Kampar Kiri Hulu dekat Rimbang Baling, tidak mudah. Perlu lobi-lobi dan kegigihan. Namun pada akhirnya kedua proyek tersebut dibiayai APBN.

Akan segera definitifnya Catur mendapat sambutan optimisme sejumlah pihak. Beberapa pengamat optimis, Catur akan melanjutkan program Azis Zaenal. Pembangunan 3i Kabupaten Kampar akan dilanjutkan. Seperti dikatakan Guru Besar Universitas Islam Riau Prof Dr Yusri Munaf. Apalagi menurut tokoh Kampar asal Kuok ini, rencana pembangunan yang telah disusun untuk lima tahun kini sudah memperlihatkan pondasinya.

‘’Jika kita lihat dari tahun-tahun lalu ada perubahan seperti di bidang infrasruktur, ada fasilitas jalan dan jembatan yang bertambah yang selama ini belum pernah kita lihat. Indikasi pembangunan sudah diperlihatkan. Jadi pada usianya yang ke-69 ini, apapun sebagai yang menjadi batu loncatannya. Kampar harus berbuat lebih banyak ke depan. Sehingga progres kemajuan itu dapat terus terlihat, termasuk di birokrasi maupun kesejahteraan,’’ sebut Yusri.

Yusri yang merupakan ahli tata negara ini menyebutkan, seluruh elemen masyarakat harus mendukung penuh dan ikut mengawal Catur Sugeng Susanto melanjutkan pembangunan yang sudah disusun. Karena menurutnya realisasikan pembangunan sesuai dengan visi dan misi itu adalah amanah yang diberikan masyarakat lewat pemilihan yang sah.

‘’Yang tak kalah penting adalah soal soliditas. Mari satukan persepsi menghadapi Kampar ke depan. Jangan sampai ada dikotomi, terkotak-kotak, hingga mengubah haluan pembangunan. Mari samakan pemahaman kita dalam pembangunan. Kalau tujuan sudah sama, sama membangun maka kita tidak akan lagi melihat perbedaan yang lain. Mari lihat ke depan, sudah ada rencana lima tahun yang sudah dirancang almarhum, mari wujudkan,’’ sebut Yusri.

Terkait pembangunan, Guru Besar Universitas Riau Prof Dr Zulfadil hampir senada dengan Yusri. Hanya saja, tokoh masyarakat Kampar asal Bangkinang ini meminta rencana pembangunan gedung 8 lantai yang sudah disahkan DPRD Kampar untuk dibatalkan. Pembangunan gedung sentra pelayanan tersebut merupakan usulan Azis Zaenal.

‘’Saya minta itu saja, tolong pembangunan gedung 8 lantai itu dikeluarkan dari prioritas. Di Kampar sangat banyak sekolah yang perlu perhatian, begitu juga guru honorer dan guru bantunya yang masih menyedihkan kondisi kesejahteraannya. Gedung 8 lantai itu tidak hanya membangunnya saja mahal, operasionalnya juga tidak sedikit,’’ pesan Zulfadil.

Perayaan Hari Jadi Meriah

Sementara itu, prosesi perayaan Hari Jadi ke-69 Kabupaten Kampar berlansung meriah. Sejumalah kegiatan sukses dilaksanakan. Rangkaian kegiatan Hari Jadi Kampar sudah dimulai sejak akhir Januari lalu ditutup dengan acara puncak Karnaval Budaya dan Festival Lomang Panggang serta Panjat Pinang di Bangkinang Riverside. Masyarakat Kota Bangkinang tumpah ruah menghadiri acara. Jalan M Yamin, jalan lintas Riau-Sumatera Barat, sempat macet.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook