DAMPAK MELUASNYA BANJIR

6 Ribu Ton Beras Terancam

Riau | Selasa, 23 Februari 2016 - 14:55 WIB

6 Ribu Ton Beras Terancam
FOTO BERSAMA: Pangdam 1 Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyjk Pusung didampingi Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman, Wabup Meranti Drs H Said Hasyim foto bersama usai pencanangan cetak sawah di Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (22/2/2016).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dari target produksi atas keperluan beras di Provinsi Riau sebanyak 406.696 ton pada 2016 ini, tampaknya akan sulit tercapai. Sebab pengaruh banjir yang meluas sejak akhir 2015 hingga awal 2016, diprediksi menyebabkan terjadinya penurunan produksi beras sampai 6 ribu ton. 

Untuk itu pemerintah berupaya memperjuangkan penanaman kembali lahan-lahan sawah yang gagal panen (puso), melalui bantuan dari APBN terkait dukungan bibit bagi lahan yang terkena puso. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau Askardia Patrianov.

Patrianov menyebut bencana banjir yang merendam sejumlah wilayah Riau menyebabkan 2.481 hektare sawah gagal panen. Sehingga berdampak di mana Riau terancam mengalami penurunan produksi beras hingga 6.000 ton tahun ini. ‘’Sawah yang rusak akibat banjir jelas berpengaruh terhadap produksi beras kita tahun ini,’’ ujarnya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hingga kini ceritanya, luas lahan sawah yang sudah ditanami di Riau mencapai 15.521 hektare. Seluas 10.583 hektare terendam banjir akibat meluapnya sejumlah anak sungai di tiga kabupaten. ‘’Dari angka luasan lahan yang terendam, terdapat 2.481 hektare dipastikan puso,’’ tambahnya.

Kerusakan sawah terbesar terjadi di Kuantan Singingi dengan total 9.637,35 hektare. Di mana 8.007 hektare di antaranya terendam banjir dan 1.014 hektare dipastikan puso. Selain itu banjir juga menenggelamkan sawah di Kampar. Di mana dari 2.805 hektare sawah yang sudah ditanam, 2.336 hektare di antaranya terendam banjir dan sekitar 1.434 hektare sawah dipastikan puso di wilayah tersebut. 

Kemudian di Indragiri Hulu, dari 464 hektare sawah yang sudah ditanam, terdapat 65 hektare terendam banjir dan 16 hektare di antaranya mengalami puso.

Dijelaskannya, dengan rusaknya petakan sawah seluas 2.481 hektare di Riau memang dikhawatirkan berpengaruh terhadap penurunan produksi beras Riau. Diperkirakan Riau kehilangan produksi beras mencapai 6.000 ton, dampak bencana banjir pada tahun ini. Jumlah sawah puso diperkirakan bakal terus bertambah mengingat banjir di dua kabupaten seperti Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi belum surut keseluruhan.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook