ARIEL, ANAK PENGUMPUL BRONDOLAN SAWIT JADI PEMBALAP MOTORCROS

Berawal dari Motor Bekas Hingga Raih Ratusan Piala

Riau | Rabu, 23 Januari 2019 - 10:45 WIB

Berawal dari Motor Bekas Hingga Raih Ratusan Piala
PEMBALAP CILIK: Ariel Nurman Pratama, pembalap motorcros cilik asal Lubukdalam, Siak, didampingi ibunya Asmawani memperlihatkan motor dan piala yang dikoleksinya.

SIAK (RIAUPOS.CO) - Sebagai pencari brondolan sawit, atau sisa buah sawit yang terjatuh. Sehari jika bekerja penuh tanpa henti, maksimal ia berhasil mengumpulkan sampai 40 kg. Jika harga perkilo Rp1.000, maka Rp40 ribu penghasilannya sehari. Rp1,2 juta perbulan. 

Asmawani dan suami Suyahmin, memang hidup berkecukupan. Suyahmin bekerja sebagai kuli. Sesekali juga jadi buruh sawit jika tak ada pekerjaan bangunan sepi Job. Mereka punya anak, namanya Ariel. Lengkapnya Ariel Nurman Pratama.

Ariel yang berusia 12 tahun, kini duduk dibangku kelas 1 SMP. Sehari-hari sebagai pelajar SMPN 1 Lubuk Dalam. Tak ada yang spesial dari Ariel, ketika melihatnya pulang sekolah, seperti anak seusianya kebanyakan. Namun siapa sangka anak semata wayang Asmawani ini, piawai terbang dan kebut-kebutan di track balap.
Baca Juga :Espargaro Makin Pede Tatap Sirkuit Mandalika

Bukan saja puluhan, bahkan hampir seratusan piala dikumpulkannya dari mengikuti balap motorcros. Bukan saja di seluruh kabupaten di Riau diikutinya, namun hampir seluruh Sumatera sudah dijajal Ariel. “Alhamdulillah setiap turun, selalu podium. Kalau tak satu, dua kalau tak posisi tiga,” cerita Asmawani yang dibenarkan Ariel.

Senin (21/1) siang, Riau Pos berkesempatan berkunjung dan berbincang dengan Ariel. Begitu mendapat informasi dari masyarakat dan pihak IMI yang menyebut ada anak Lubuk Dalam, Siak yang diperhitungkan dalam balap motorcros.

Ariel memang pendiam. Ia sudah mengikuti balapan motorcros sejak usia 8 tahun. Dikisahkan Asmawani, sang anak memang tampak menyukai balapan. Alhasil, sang ayah ketika ditawarkan tukang karah-karah sebuah motor bekas rusak seharga Rp250 ribu. Langsung dibeli.

‘’Ada tukang jual karah-karah lewat, nawarin motor kecil, harganya Rp250ribu, kereta KTM 50cc itu. Ada yang rusak ringnya, lalu diperbaiki sampai bisa jalan,” cerita Asmawani.

Saat itu tahun 2015, Ariel pun langsung berani ikut balapan. Kejuaraan pertama diikutinya ketika kelas 3 naik kelas 4, adalah Kejuaraan Motorcross Lubuk Dalam Championship Kelas OMR KLX Open di Sirkuit Permanen Samping Lapangan Bola Rawangkao.(egp)

(Laporan Eka G Putra, Siak Sriindrapura)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook