99 Hari Diburu, Bonita Masih Menebar Ancaman

Riau | Kamis, 12 April 2018 - 11:30 WIB

99 Hari Diburu, Bonita Masih Menebar Ancaman
TERPANTAU: Harimau Bonita yang meresahkan warga Inhil terpantau kamera, beberapa waktu lalu. (INTERNET)

Rayo mengungkapkan, ketika awal mula proses pencarian Bonita beberapa waktu lalu, warganya sempat dilibatkan dalam tim yang dipimpin oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Namun belakangan warga tidak lagi bergabung dengan tim.

“Kemarin sempat, tapi karena untuk konsumsinya nggak jelas, daripada saya terbebani, lebih baik dibubarkan sajalah. Biar warga dengan sistem warga saja. Tapi kalau memang Bonita tidak dapat, kita serahkan ke pemerintah saja,” ungkapnya.

Baca Juga :Inhil Siap Adopsi Rencana Aksi Daerah Riau

Lebih jauh Rayo menceritakan, saat ini Bonita diketahui sudah menjauh dari Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran. Dia pun bersyukur dengan hal itu.

“Kemarin saya dapat informasi dia ada di Eboni (areal perusahaan PT Tabung Haji Inti Plantation, red),”‎ katanya.

Berbagai cara sudah dilakukan warga agar Bonita tak kembali ke permukiman. Seperti doa bersama dan dua kali melakukan ritual yang disebut sebagai ritual tolak bala ‘musibah’. “Kami minta perlindungan kepada Allah agar harimau menjauhi kampung kami ini‎,” sebutnya.

Terpisah, Kasubbag Humas BBKSDA Riau, Dian Indiarti mengatakan, upaya penyelamatan Bonita meskipun sudah masuk hari ke-99, masih tetap terus dilakukan. “Tim tetap fokus di lapangan. Camera trap dan box trap tetap terpasang. Dukungan tokoh Dusun Danau pun masih tetap terjaga,” ucapnya.

Dian tak menampik kalau warga dan pekerja sawit masih sering bertemu dengan satwa bernama latin pantheratigris sumatra ini. “Kemunculan dan perjumpaan harimau sumatera dengan karyawan perkebunan beberapa kali terjadi, namun belum dapat dilakukan penangkapan,” tuturnya.

Untuk diketahui, Dusun Sinar Danau ini merupakan salah satu kawasan lanskap atau jelajah harimau sumatera. Di sini, warga sudah sering menyaksikan Bonita berkeliaran di pemukiman warga.

Di lokasi ini jugalah seorang pekerja bangunan yang sedang membuat sarang walet bernama Yusri tewas akibat diterkam harimau pada Sabtu (10/3).

Masih berada di kecamatan yang sama, sekitar 20 kilometer di lokasi tewasnya Yusri, seorang buruh harian lepas PT THIP benama Jumiati (33) juga ‎tewas karena hal yang sama.

Ia diserang di Afdeling IV Eboni State‎ PT THIP yang secara administrasi masuk ke dalam wilayah Desa Tanjung Simpang.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook