DURI (RIAUPOS.CO) - Bekerja di industri minyak dan gas bumi (migas), yang didominasi populasi laki-laki, tidak menyurutkan semangat dan dedikasi dua perempuan tangguh, Fiana Amanda Sari dan Wulan Sary.
Komitmen untuk memberikan yang terbaik, di dunia kerja dan di keluarga, membuat keduanya berhasil mencapai kinerja yang mumpuni demi mendukung operasi migas di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR).
“Saya beruntung memiliki keluarga, atasan dan rekan-rekan kerja yang mendukung pekerjaan saya,” kata Fiana Amanda Sari, yang biasa dipanggil Adhe. Fiana, Team Manager IT Service Management, merupakan salah satu pimpinan tim Information Technology (IT) di PHR yang sudah bekerja di WK Rokan lebih dari 20 tahun.
“Menjadi pekerja perempuan di tim Drilling & Completion (D&C), yang hanya sekitar 10 persen dari populuasi, malah membuat kami terlihat stand out,” tambah Wulan Sary, Pjs Rig Superintendent (Team Manager) Rig WOWS Heavy Oil.
Melalui peran mereka di tim masing-masing, Fiana dan Wulan memberikan kontribusi besar dalam proses alih kelola WK Rokan dari operator sebelumnya, PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), ke PHR.
Transisi infrastrukur, sistem, perangkat dan aplikasi IT yang mulus, selamat dan andal merupakan salah satu elemen terpenting dalam proses alih kelola sebuah wilayah kerja migas, terutama WK Rokan yang luas wilayahnya lebih dari 6.000 km2, memiliki belasan ribu sumur pada lebih dari 100 lapangan aktif.
Sejumlah pencapaian tim IT untuk menyokong alih kelola WK Rokan, di antaranya, membangun jaringan transisi dan lebih dari 25 sistem infrastruktur IT yang terhubung dengan jaringan transisi tersebut, menyelesaikan transfer data berkapasitas 282 TB, dimana 220 TB adalah data Geology & Geophysics (G&G), menyelesaikan transisi 198 aplikasi kritikal dan lebih dari 600 perangkat pendukung.
Yang tidak kalah penting adalah peran Fiana dan timnya dalam menyusun dan mengimplementasikan program Pengelolaan Perubahan (Management of Change) IT agar seluruh pengguna (user) mendapatkan informasi yang tepat, akurat, lengkap dan menyeluruh serta menyiapkan para user untuk menghadapi perubahan perangkat, aplikasi dan jaringan IT sebagai dampak dari proses transisi.
Tugas penuh tantangan juga diemban Wulan dan tim D&C. Dengan rencana pengeboran agresif yang dicanangkan PHR, seluruh tim D&C bekerja keras untuk mencapai target pengeboran sumur baru guna peningkatan produksi minyak WK Rokan tahun ini.
Wulan, yang sudah berkarya di WK Rokan selama 14 tahun, menuturkan tahun 2021 dan 2022 akan menjadi tahun ramping up yang sangat sibuk bagi tim D&C dan mitra kerja.
“Saat ini, jumlah sumur yang dibor sudah lebih dari 120 sumur. Sementara di tahun 2022, diperkirakan 500 sumur baru akan dibor,” jelasnya.
Pasca alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus lalu tidak menyurutkan aktivitas kerja dan operasi. Masih banyak “pekerjaan rumah” yang harus diselesaikan oleh Fiana dan Wulan dengan timnya untuk melanjutkan proses transisi.
“Kami terus memantau untuk memastikan setiap user tidak mengalami kendala dalam menggunakan jaringan, aplikasi atau perangkat IT pasca transisi,” kata Fiana dengan antusias.
Sementara di lapangan, meningkatnya jumlah aktivitas pengeboran menambah semangat kerja.
"Sampai dengan akhir tahun ini, kami akan kedatangan tambahan 2 rig pengeboran dan 3 rig workover/well service (WO/WS), sehingga total ada 16 rig pengeboran dan 29 rig WO/WS,” tambah Wulan.
Pertamina, sebagai induk perusahaan PHR, memiliki sejumlah program pengembangan sumber daya manusia, termasuk khusus untuk pekerja perempuan. Pertamina memiliki komitmen untuk terus meningkatkan keterwakilan pemimpin perempuan di seluruh fungsi kerja, salah satunya melalui program “Pertiwi – Perempuan Pertamina” yang mengusung motto “Tangguh, Inspiratif, Wibawa dan Integritas”.
Lingkungan yang kondusif dan sistem pendukung merupakan dua kunci utama bagi pekerja perempuan seperti Fiana dan Wulan untuk dapat bekerja memberikan kinerja terbaik.
“Selama bekerja, saya tidak pernah merasa menjadi kelompok minoritas. Rekan kerja laki-laki menunjukkan rasa hormat dan menghargai saya, baik saat saya bertugas di lapangan pengeboran dan di kantor. Saya tidak merasa berbeda dengan mereka. Semua orang mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi,” tutur Wulan.
Perlakuan hormat dan kesempatan yang setara di tempat kerja merupakan pengejawantahan nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), khususnya menghargai keberagaman dan inklusi. Untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk seluruh pekerja, Pertamina mengimplementasikan kebijakan Zero Harassment dan Respectful Workplace.
“Keluarga (suami dan anak), pimpinan dan rekan-rekan kerja yang mendukung membuat saya dapat bekerja dengan baik dan merasa nyaman. Suami saya mengerti sepenuhnya bahwa saya memiliki tanggung jawab di kantor. Kami berbagi peran dalam keluarga. Anak-anak juga mendukung. Meski begitu, sebagai perempuan saya tidak lupa dengan peran saya sebagai seorang istri dan ibu. Anak dan keluarga, bagi saya, tetap prioritas utama,” imbuh Fiana, yang memilik dua anak remaja.
“Kebetulan suami saya juga bekerja di industri migas. Kami memastikan bahwa salah satu dari kami ada di rumah bersama anak-anak, ketika satunya bertugas ke lapangan,” tambah Wulan.
Menemukan keseimbangan yang tepat, menjadi seorang profesional di tempat kerja dan menjalankan peran sebagai seorang istri dan ibu, merupakan resep bagi Fiana dan Wulan untuk berkontribusi bagi PHR dan keluarga.
Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Erwan Sani