(RIAUPOS.CO) -- Pelaksanaan pembangunan Masjid Laksamana Cheng Ho telah dimulai, seiring dengan dilaksanakannya pemancangan tiang pertama beberapa hari lalu di Bagansiapi-api. Konsep bangunan tersebut nantinya akan memadukan gaya arsitektur Tionghoa dan Melayu. Hal itu diungkapkan Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp.
“Memadukan unsur Melayu, Tionghoa dengan luasan lahan yang dimanfaatkan sekitar dua hektare,” kata Bupati Rohil H Suyatno.
Bupati menerangkan untuk bangunan terdiri atas dua lantai dilengkapi berbagai ornamen. Di sisi luar akan dibangun taman agar dapat menjadi tempat wisata bagi masyarakat ataupun bagi anak-anak. Terdapat pula nantinya miniatur kapal, selain itu keberadaan masjid akan dipadukan dengan konsep untuk semacam pusat kajian quran seperti Islamic Centre. Ditambah dengan keberadaan mualaf center serta tempat pertemuan.
“Terdapat juga dua menara dengan tingkatan sebanyak 17 tingkat setinggi 25 meter,” katanya. Keberadaan mualaf center tidak terlepas guna menjadi sarana memudahkan pembinaan bagi muallaf khususnya yang Tionghoa atau mualaf lainnya secara umum. Saat ini terdapat lebih dari 200 orang muallaf Tionghoa di Rohil. Langkah dekat akan dilakukan pendataan lebih intensif lagi.
Di tempat terdekat direncanakan adanya area untuk kuliner dengan memanfaatkan lokasi Pujasera yang ada. Masjid dengan dua lantai akan dilengkapi 100 kubah, yang mengacu pada istilah untuk Rohil sebagai Negeri Seribu Kubah. Ornamen di dalam masijd akan berjumlah 99 buah yang menandakan Asmaul Husna.
Pintu masuknya berjumlah lima mengacu pada rukun Islam, sementara tiang tengah empat buah yang mengacu pada jumlah khulafaur Rasyidin. Sementara jumlah anak tangga 17 tingkat mengacu pada jumlah rakaat shalat wajib sekaligus menandakan masjid yang dibangun merupakan yang ke-17 se-Indonesia.(adv)