DURI (RIAUPOS.CO) - Bustami, Ketua RT 3 RW 2 Kelurahan Balik Alam, Duri mengaku mendapat surat peringatan dari PLN setempat pada awal pekan ini. Warga di RT setempat pun banyak pula yang mendapat surat serupa.
“Banyak juga warga di RT ini yang mendapat surat peringatan tersebut. Kalau tak salah, saya menerima surat itu pada hari Ahad atau Senin lalu. Isinya minta kami segera membayar rekening listrik paling lambat tanggal 20 Desember. Tentulah kami bayar sebelum jatuh tempo. Seperti biasanya,” kata Bustami, Kamis (20/12).
Peringatan seperti itu, menurut dia, tidak ada masalah. Apalagi setiap akhir tahun PLN hampir selalu bersikap lebih tegas kepada pelanggan dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Menurut dia, itu semua dilakukan PLN demi menekan nilai tunggakan pelanggan sekecil mungkin menjelang tutup buku pada akhir tahun fiskal.
“Namun ada yang sedikit kami sayangkan. Surat peringatan itu juga disertai dengan ancaman akan mencabut meteran pelanggan yang menunggak. Lalu menggantinya dengan meteran prabayar alias token,” tanya Bustami.
Dia juga minta PLN masih bisa memberi toleransi kepada pelanggan-pelanggan dari kalangan rakyat kecil dengan alasan kondisi ekonomi masyarakat Duri yang hingga kini masih saja dilanda kelesuan.
“Status ekonomi pelanggan kecil tentu berbeda. Bisa jadi ada yang belum gajian. Ada pula yang tinggal di rumah petak dan berprofesi sebagai pendorong gerobak bakso. Makanya sebagai ketua RT, kita berharap PLN bisa memberi toleransi kepada pelanggan kecil, paling lambat hingga akhir bulan ini. Kalau pun hendak diputus juga, alangkah eloknya kalau pihak PLN terlebih dahulu memberi tahu kami selaku ketua RT setempat,” pungkas Bustami.(sda)
