SIAK (RIAUPOS.CO) - Senin (17/12), Pemkab Siak menggelar apel upacara peringatan tiga kegiatan sekaligus. Satu di antaranya peringatan Hari Ibu, di mana pada kesempatan ini 10 kaum hawa di Kabupaten Siak yang dinilai berkontribusi dalam kemajuan perempuan dan masyarakat mendapat penghargaan dari Bupati H Syamsuar.
Penyerahan penghargaan dilaksanakan usai apel peringatan Hari Ibu ke-90 tahun 2018, Hari Bela Negara, dan Hari Nusantara yang berlangsung di lantai 2 kantor Bupati Siak. Pelaksanaan peringatan Hari Ibu ke-90 tingkat Kabupaten Siak mengambil tema ‘’Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa’’.
Kegiatan dihadiri unsur TNI, Polri, ASN dan honorer. 10 penghargaan diserahkan bupati kepada pemenang lomba BKB, UPPKS, KB Lestari, dan PIK R/M tingkat Kabupaten Siak. Turut hadir Wakil Bupati Siak H Alfedri, unsur Forkopimda Siak, dan pimpinan organisasi perangkat daerah.
Sulastri (40) warga Kampung Bukit Agung, Kecamatan Kerinci Kanan, Siak. Salah seorang penerima piagam penghargaan dan tropi dari pemerintah kabupaten sebagai juara pertama pada kategori lomba KB lestari ke-15 tingkat Kabupaten Siak tahun 2018.
Dia mengungkapkan penghargaan yang ia terima sebanding dengan usaha yang dilakoni dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menerapkan program KB di masyarakat. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, Sulastri terus gencar melalukan sosialisasi ke masyarakat tentang manfaat KB ini.
“Selama saya menyosialisasikan program KB kesehatan ke masyarakat tidak semua warga memahami manfaat KB, dan pola pikir orang berbeda beda namun dengan berjalannya waktu masyarakat sudah mulai berangsur paham,” sebut Sulastri usai upacara, Senin (17/12) pagi.
Dijelaskannya, selama melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat, tidak sedikit kendala yang dihadapi mulai dari rendahnya kesadaran masyarakat dalam program KB. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dan jenis alat kontrasepsi yang akan dipakai, sehingga menjadi tantangan dalam menjalankan tugasnya.
“Upaya saya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat KB dengan cara turun langsung ke masyarakat, dan memberikan sosialisasi di posyandu terdekat, awalnya banyak masyarakat yang tidak paham,” terangnya.(egp)10 Kaum Hawa Siak Terima Penghargaan Bupati
SIAK (RIAUPOS.CO) - Senin (17/12), Pemkab Siak menggelar apel upacara peringatan tiga kegiatan sekaligus. Satu di antaranya peringatan Hari Ibu, di mana pada kesempatan ini 10 kaum hawa di Kabupaten Siak yang dinilai berkontribusi dalam kemajuan perempuan dan masyarakat mendapat penghargaan dari Bupati H Syamsuar.
Penyerahan penghargaan dilaksanakan usai apel peringatan Hari Ibu ke-90 tahun 2018, Hari Bela Negara, dan Hari Nusantara yang berlangsung di lantai 2 kantor Bupati Siak. Pelaksanaan peringatan Hari Ibu ke-90 tingkat Kabupaten Siak mengambil tema ‘’Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa’’.
Kegiatan dihadiri unsur TNI, Polri, ASN dan honorer. 10 penghargaan diserahkan bupati kepada pemenang lomba BKB, UPPKS, KB Lestari, dan PIK R/M tingkat Kabupaten Siak. Turut hadir Wakil Bupati Siak H Alfedri, unsur Forkopimda Siak, dan pimpinan organisasi perangkat daerah.
Sulastri (40) warga Kampung Bukit Agung, Kecamatan Kerinci Kanan, Siak. Salah seorang penerima piagam penghargaan dan tropi dari pemerintah kabupaten sebagai juara pertama pada kategori lomba KB lestari ke-15 tingkat Kabupaten Siak tahun 2018.
Dia mengungkapkan penghargaan yang ia terima sebanding dengan usaha yang dilakoni dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menerapkan program KB di masyarakat. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, Sulastri terus gencar melalukan sosialisasi ke masyarakat tentang manfaat KB ini.
“Selama saya menyosialisasikan program KB kesehatan ke masyarakat tidak semua warga memahami manfaat KB, dan pola pikir orang berbeda beda namun dengan berjalannya waktu masyarakat sudah mulai berangsur paham,” sebut Sulastri usai upacara, Senin (17/12) pagi.
Dijelaskannya, selama melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat, tidak sedikit kendala yang dihadapi mulai dari rendahnya kesadaran masyarakat dalam program KB. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dan jenis alat kontrasepsi yang akan dipakai, sehingga menjadi tantangan dalam menjalankan tugasnya.
“Upaya saya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat KB dengan cara turun langsung ke masyarakat, dan memberikan sosialisasi di posyandu terdekat, awalnya banyak masyarakat yang tidak paham,” terangnya.(egp)