PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Terduga kurir narkotika jenis sabu berinisial IW (40) ditemukan tewas karena tenggelam di Perairan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Sebelumnya, IW sempat mendorong petugas Bea Cukai hingga jatuh ke laut saat akan ditangkap petugas gabungan. Saat itu, IW bersama rekannya RH diduga membawa narkotika jenis sabu sebanyak 30 Kg.
Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto dalam ekspose yang digelar di Mapolda Riau, Selasa (16/8). Hadir dalam kesempatan itu Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Asep Darmawan dan Direktur Reserse Narkoba Kombes Pol Yos Guntur.
Diceritakan Kombes Sunarto, awalnya tim gabungan dari Polda Riau bersama Bea Cukai mendapat informasi perihal adanya upaya penyeludupan narkotika jenis sabu seberat 30 kilogram melalui jalur laut di Perairan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Dari informasi itu diketahui kapal yang dibawa IW dan RH masih berada di wilayah perairan.
"Petugas melakukan pengintaian dan melakukan penangkapan. Saat akan diciduk, pelaku berinisial IW sempat mendorong salah seorang petugas Bea Cukai hingga tercebur ke laut. Setelah kejadian itu, IW membuang benda diduga narkotika jenis sabu ke laut lalu menceburkan diri," ungkap Sunarto.
Petugas yang berada di lokasi sempat melakukan pencarian terhadap IW beserta narkotika jenis sabu yang dibuang ke laut. Selama 2 jam pencarian, IW tidak dapat ditemukan alias hilang. Begitu juga dengan barang bukti yang ia buang ke laut. Petugas hanya berhasil mengamankan sabu seberat 3,5 kilogram yang saat itu belum sempat dibuang. Karena malam sudah mulai gelap, petugas memutuskan untuk melanjutkan pencarian keesokan harinya.
"Namun kemudian Pos Polair mendapat informasi dari nelayan setempat bahwa ditemukan sesosok mayat manusia, yang belakangan diketahui ia adalah IW, pelaku yang sempat mendorong petugas dan menceburkan diri ke laut saat akan ditangkap," terang Sunarto.
Masih diungkapkan Kombes Sunarto, jasad IW ditemukan nelayan bernama Mardianto dalam kondisi tengkurap. Dengan ciri-ciri mengenakan kaos berwarna kuning dan bawahan celana jins. Ia langsung melaporkan hal tersebut ke pos Polair. Petugas pun membawa jasad IW ke Puskesmas Tanjung Medang untuk proses pemeriksaan.
Dari hasil visum petugas Puskesmas, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun hal mencurigakan dari tubuh korban. Dari hasil informasi yang beredar diketahuilah identitas mayat tersebut dan memberitahu istri korban. Saat dicek ke puskesmas ternyata betul itu suaminya dan dikuburkan di Rupat.
Namun pihak istri korban mendapatkan informasi beberapa hari sebelum meninggal, diketahui IW tampak bertemu di laut bersama tersangka RH. Atas informasi tersebut istri korban ingin mayatnya diautopsi.
Dari hasil autopsi mayat di RSUD Dumai, sambung Sunarto, ahli forensik menyebutkan tak ada tanda kekerasan dari jaringan lunak maupun jaringan keras korban. Ditemukan pula pasir dan lumpur hitam di batang tenggorokan serta lambung.
"Dengan hasil autopsi ini, pihak forensik menyatakan penyebab kematian korban adalah tenggelam. Sampai saat ini, tim masih terus melakukan pemeriksaan terhadap RH untuk mendalami tindak pidana dugaan penyeludupan narkotika jenis sabu yang ia lakukan bersama rekannya IW," pungkas Sunarto.(nda)
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru