PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar mengajak semua pihak, lintas sektoral termasuk swasta, dan juga swadaya masyarakat di Provinsi Riau untuk saling bahu-membahu dan berpartisipasi dalam percepatan penurunan stunting.
Gubri menjelaskan, aksi nyata yang telah dilakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau adalah dengan dikukuhkannya berbagai pihak sebagai bapak atau bunda asuh anak stunting di Provinsi Riau.
"Mudah-mudahan dengan adanya gerakan bapak dan bunda asuh anak stunting ini sehingga menjadi komitmen kita semua untuk bagaimana mengatasi stunting di Provinsi Riau," katanya di Pekanbaru, Rabu (16/11).
Mantan Bupati Siak ini meyakini jika semua pihak bergotong royong, terutama PKK, sampai ke bidan, dan posyandu, maka tidak ada yang sulit dalam mengatasi stunting ini.
Gubri Syamsuar menerangkan, jika dilakukan secara bersama-sama, maka tidak ada yang tidak mungkin dapat dilakukan dalam upaya penurunan stunting itu.
Ia mengharapkan melalui kolaborasi bersama, baik provinsi maupun kabupaten/kota se Riau, maka diyakini apa yang ditargetkan oleh pemerintah menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang dapat terlaksana.
"Kami atas nama Pemprov Riau juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi selama ini dalam pelaksanaan program kencana dan pelaksanaan percepatan bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau," tuturnya.
Gubri menambahkan, Pemprov Riau telah menyiapkan anggaran Bantuan Keuangan Khusus Desa yang juga bisa digunakan untuk penanganan stunting, untuk kemiskinan ekstrem, dan berkenaan dengan kegiatan posyandu.
Oleh karena itu, gubri mengharapkan dana tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga upaya-upaya mengentaskan stunting dan kemiskinan ekstrem dapat terlaksana.
"Karena itulah tentunya kami harapkan melalui kolaborasi kita bersama baik provinsi maupun kabupaten/kota se Riau, kami yakin apa yang telah targetkan oleh pemerintah jauh menurun dari 14 persen itu," tutupnya.(sol/eca)