PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sejak dibentuk pada 4 Agustus 2019, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Anti-Narkotika (LAN) Provinsi Riau hingga kini belum dilantik. Bahkan, sudah ada konflik internal hingga adanya pemecatan tepatnya kepada Kabid Humas Sri Deviyani.
Padahal tujuan dibentuknya DPD LAN untuk memberantas narkotika dengan cara penyuluhan ke masyarakat. Kini perjalanannya yang masih seumur jagung dengan 107 anggota itu sudah diterjang badai internal.
Mantan Kabid Humas Sri Deviyani kepada Riau Pos, Rabu (16/10) mengaku heran dan menanyakan terkait alasan pemecatan itu. “Saya menanyakan maksud Ketua DPD LAN arti dari kita sudah terima mentahnya’,” ucapnya.
Devi melanjutkan, permasalahan timbul saat mempertanyakan tentang makanisme survei yang dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Riau melalui WhatsApp group kepengurus LAN, malah dengan gampangnya dijawab ketua “Kita sudah kasih mentahnya. Saya jadi heran dan semakin penasaran apa maksud ungkapan ketua tersebut”, tukasnya.
Percakapan di WhatsApp terus belanjut, namun bukan jawaban yang sebenarnya didapat, melainkan ungkapan di atas terus diulang-ulang, hingga sampai percakapan penyambutan tamu tak perlu ada makanan, tapi mentahnya saja. Devi menambahkan, akibat percakapan yang cukup panjang di WhatsApp group, ketua mengadakan rapat bersama enam pengurus inti LAN. Hasil rapatnya mengambil keputusan memberhentikan Sri Deviyani selaku Kabid Humas dan anggota LAN Riau secara sepihak dengan SK Nomor :004/ SK-SP 3/X/2019.
Dalam SK Peringatan ke-3, di poin menimbang, pada kalimat pertama menyebutkan, telah terjadi polemik yang ditimbulkan oleh Saudari Sri Deviyani selaku Kabid Humas DPD LAN Riau di dalam grup WA pada 9 Oktober 2019 yang terindikasi kewibawaan pimpinan DPD LAN Riau dan merusak persatuan tim DPD LAN Riau.
“Tentu saya merasa heran, padahal polemik yang timbul di group WA tersebut adalah disebabkan Ketua sendiri yang melempar di grup. Kok saya yang disudutkan dan dituding membuat polemik. Dunia sudah terbalik”, pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPD LAN Riau Sefianus Zai mengatakan dalam grup WA tersebut tidak hanya anggota namun juga ada ketum, sekum, sekjen dan korwil. “Jadi ada aturannya, kalau tidak ada yang tidak tepat di grup jangan berdebat di dalam grup. Chat pribadi yang bersangkutan saja langsung,” terangnya.
Karena baru saja dibuat kepengurusan tentunya sesama pengurus menyatu apalagi dari berbagai latar belakang berbeda. Namun yang terjadi di dalam grup, mantan kabid humas itu dinilai sudah sering membuat masalah.
“Puncaknya ketika Kesbangpol akan melakukan sidak yang tertunya datang mendadak. Saat itu saya perintahkan sekretaris menyambutnya karena itu tupoksinya. Sementara Bu Devy sedang di luar,” imbuhnya.
Usai sidak, Zei panggilan akrabnya upload di grup WA tentang sidak Kesbangpol dengan memberi keterangan “Alhamdulillah sudah sukses sidak Kesbangpol tinggal menunggu SKT Kesbangpol”.
“Kemudian ibu itu langsung merespon. Mengapa kami tidak diberitahukan. Saya sampaikan pertama karena mendadak dan kedua itu tupoksi sekretaris,’’ sebutnya.(*3)