Siswa MAN1 Telku Jajal Dua Negara

Riau | Selasa, 17 Juli 2018 - 13:30 WIB

Siswa MAN1 Telku Jajal Dua Negara
TERBALIK: Sebuah truk bermutan batu bara terbalik di Desa Bukit Pedusunan, Kecamatan Kuantan Mudik, Senin (9/7/2018). Akibatnya arus dari Lubuk Jambi menuju Teluk Kuantan sempat macet.

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kuansing atau MAN Telukkuantan (Telku) kembali go internasional. Tahun ini, para siswa di madrasah ini kembali meningkatkan kualitas dengan melakukan praktek ke sejumlah negara.

Baca Juga :Kapolres Apresiasi Kegiatan Tablig Akbar Malam Tahun Baru

Ada dua negara yang dijajal oleh para pelajar MAN 1 Telku yang sukses dengan program Kampung Inggris ini. Malaysia dan Singapura. Lawatan ke negeri jiran tersebut bertujuan agar para siswa-siswi kampung Inggris MAN1 Telku lebih berkualitas. Sehingga menambah wawasan Internasional para peserta didik.

“Tentunya pengalaman ujian dan kunjungan ke beberapa tempat dan salah satu universItas terbaik  di Malaysia tersebut akan menumbuhkan mental dan kemampuan berbahasa asing para peserta didik sekaligus  menambah pengalaman Internasional mereka,” ujar Kepala MAN 1 Telku, Drs Zulkifli MPd kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Mereka menjajal pendidikan di dua negara ini didampingi langsung Drs Zulkifli MPd, Asisten III Setda Dr Agusmandar MSi, Kasi Pendidikan Kemenag Prov Riau Kamarudin, Kasi Pendidikan Kemenag Kuansing Alfiani.

Adapun tempat yang dikunjungi di Singapura adalah Kampung Arab Street. Sentosq Island. Universal Studio. Marina Buy. Marlion Park Marina Bay dan Orchard Road. Sedangkan ke Malaysia adalah Malaka (Sungai Malaka dan Rumah Merah), Mesjid Terapung di Malaka, Genteng Island,Twins Tower, Batu Caves Putra Jaya, KLCC Twin Tower dan Kampus IIUM Malaysia.

“Kita melihat langsung kampus dan fasilitas pendidikan tinggi itu sekaligus mendapat masukan yang akan menambah wawasan bagi para siswa sendiri sekaligus untuk mengetahui situasi pendidikan di negeri jiran tersebut,” ujar Zulkifli.

Universitas ini, sekaran, kata Zulkifli,  berusaha mengintegrasikan pengetahuan sains dengan ilmu kemanusiaan. “Karena sejak semula universitas ini menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan administrasi,” ujarnya.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook