TELUKMERANTI (RIAUPOS.CO) - Masyarakat delapan desa di Kecamatan Teluk Meranti sangat mendambakan penerangan listrik. Pasalnya, sejak puluhan tahun warga ini belum tersentuh penerangan listrik baik dari PLN maupun BUMD.
Masyarakat pun berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan serta PLN dapat segera membangun jaringan listrik. Hal ini disebabkan masyarakat telah sangat lama menjalani kehidupan dengan penerangan mesin diesel yang hidup hanya selama 9 jam yakni pukul 18.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB.
Selain menjadi kebutuhan vital untuk penerangan bagi warga, kebutuhan listrik juga sangat dibutuhkan pula dalam mendapatkan informasi dari luar desa. Dengan kondisi ini, maka masyarakat meminta kepada pemerintah daerah, provinsi dan pusat bisa mengabulkan permintaan masyarakat untuk mendapatkan penerangan selama listrik 24 jam.
Demikian disampaikan salah satu perwakilan masyarakat delapan desa Joni (40), Ahad (15/7) via selulernya. Dikatakannya, sejak negara ini merdeka warga delapan desa yang berada di wilayah Kecamatan Teluk Meranti belum mendapat penerangan listrik.
“Desa kami belum merasakan penerangan listrik PLN dan masih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Dengan kondisi yang memperhatinkan ini, menandakan masyarakat kami sangat keterbelakangan informasi,’’ sebutnya.
Masyarakat yang tidak mendapatkan penerangan listrik 24 jam yang tinggal di Kecamatan Teluk Meranti sebanyak ribuan orang.
‘’Untuk itu, kami meminta kepada pemerintah agar bisa mengabulkan permintaan kami. Karena penerangan listrik 24 jam sangat kami perlukan. Kami juga berharap kepada Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo, dengarkanlah nasib masyarakat seperti kami, mana program yang didengungkan selalu membangun negeri sampai desa-desa,” ujarnya.
Sementara Camat Teluk Meranti Tengku Syafril MAP menambahkan, dirinya membenarkan masyarakat delapan desa belum mendapatkan penerangan listrik selama 24 jam. Di mana masyarakat delapan desa ini, hanya mendapatkan penerangan 9 jam menggunakan PLTD.
Sedangkan delapan desa yang belum tersentuh penerangan tersebut yakni Desa Pangkalan Terap, Desa Kuala Panduk, Desa Petodaan, Desa Teluk Binjai, Desa Pulau Muda, Desa Segamai, Desa Gambut Mutiara, Desa Labuhan Bilik.
“Untuk Desa Teluk Binjai baru sebagian desa saja yang ada penerangan, sedangkan tujuh desa lainnya masih belum tersentuh pembangunan jaringan listrik. Sedangkan kita sudah pernah mengajukan penerangan listrik kepada PLN Rayon Pangkalankerinci serta Pemkab Pelalawan, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan sedikit pun ataupun jawaban,’’ ungkapnya.
Padahal, jika penerangan listrik di delapan kecamatan ini dialiri listrik, maka Kecamatan Teluk Meranti akan menjadi daerah pusat pariwisata nasional dengan wisata bono yang sudah dikenal sampai di dunia luar.
‘’Tapi, jika penerangan listrik ini diabaikan, maka akan semakin mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung di Kecamatan Teluk Meranti yang gelap gulita seperti daerah tak bertuan,” tutupnya.(mng)
(Laporan M AMIN AMRAN, Teluk Meranti)