Guru Harus Jadi Contoh

Riau | Rabu, 16 Mei 2018 - 11:06 WIB

SIAK (RIAUPOS.CO)---Staf Ahli Bupati Siak, Rubiati menyebut penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak. Pemerintah berupaya keras mewujudkan mutu pendidikan yang baik, tapi tanpa dukungan semua elemen masyarakat mustahil cita-cita tersebut dapat terwujud. Satu elemen yang paling terpenting dalam tatanan dunia pendidikan adalah tenaga pengajar. Guru, kata Rubiati dituntut tidak hanya memiliki kemampuan keilmuan yang mumpuni, tapi juga harus memiliki akhlak yang baik sehingga dapat menjadi teladan bagi murid-muridnya.

Baca Juga :Ketua DPRD Siak Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir

‘’Tugas mewujudkan pendidikan yang baik tidak hanya domain pemerintah. Kita semua ini mempunyai tanggung jawab itu. Terutama para guru, harus menjadi teladan bagi para murid,” kata Rubiati saat menghadiri pelepasan 80 santri MAN Insan Cendikiam (IC) Siak, Selasa (15/5).

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian agama Kabupaten Siak (Kakan Kemenag) Muharom mengatakan, komunikasi yang baik adalah menggunakan bahasa agama. Karena bahasa agama adalah, bahasa yang santun, tidak menyakiti hati orang lain, tidak menghina, tidak menghujat, sehingga keharmonisan negeri ini terjaga.

‘’Hal itu adalah bagian sikap yang harus dimiliki. Beruntunglah para orang tua yang anaknya telah menyelesaikan studi di MAN IC ini, karena di sini anak-anak dididik dengan bahasa yang santun,” sebut Muharom.

Ia juga berharap, seluruh sekolah di Kabupaten Siak menjadi lahan pendidikan yang ramah anak, yang membuat peserta didik menjadi betah, tiada tawuran pelajar, tidak ada perkelahian dan persaingan yang merusak keharmonisan. Di setiap sekolah harunya yang ada ketenangan belajar, keharmonisan dalam keluarga besar pendidikan.

‘’Madrasah hebat, madrasah bermartabat,” ungkapnya.

Tiga tahun sudah keberadaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Siak. Selama itu pula melangsungkan proses belajar mengajar hingga akhirnya peserta didik bisa menyelesaikan pendidikan dan dikembalikan kepada orangtuanya.

Sebanyak 81 santriwan di antaranya 20 orang hafizh dan hafizhah 5-30 juz, dikembalikan kepada orangtuanya dengan ditandai salam-salaman antara majelis guru dengan para orang tua dan wali murid.

Kepala MAN IC Hayati Ruh menyampaikan dari 20 santri yang hafiznya paling banyak  masing-masing Zaka Azzam Jakartia anak Atbah Romin Suhaili LC  (Bupati Sambas) hafiz 30 juz, Reza Zaki Dermawan anak dari Muslim (anggota DPRD Siak) 28 juz, hafiz 23 juz santri bernama Ocha Dwi Rizki.

‘’Dari 81 orang ini, 10 di antaranya sudah dipastikan diterima di perguruan tinggi ternama diindonesia, UI, UGM, IPB, Telkom dan lainnya. Untuk angkatan pertama ini nilai tertinggi UN mencapai angka 95,” sebut Hayati Ruh.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook