SIAK (RIAUPOS.CO)-Sedikitnya 122 taruna Akademi Angkatan Laut (AL) dari Surabaya, Jawa Timur berkunjung ke Negeri Istana. Kedatangan para taruna disambut Bupati Siak H Syamsuar dengan makan malam bersama, Selasa (13/11), lalu kemudian berkeliling berbagai objek wisata di Siak hari berikutnya. Mereka mengaku disambut baik dan menikmati segala keramahtamahan selama kunjungan.
Pemerintah Kabupaten Siak menyambut baik kedatangan taruna Akademi Angkatan Laut tingkat IV tersebut. Salah satu destinasi yang dikunjungi tentu adalah Istana Siak nantersohor. Kunjungan dalam rangka menjalankan tugas praktik dari Akademi Angkatan Laut yang di pusatkan di Kota Dumai.
“Pesiar ke Kabupaten Siak dengan melihat situs-situs sejarah kebudayaan Melayu. Keramahtamahan Pemkab Siak sangat dirasakan rombongan yang datang berkunjung,” ujar Komandan Satuan Tugas Akademi Angkatan Laut, Letnan Kolonel Laut Pelaut Filda Malari SE.
Dijelaskannya, kegiatan taruna ini berlokasi di Kota Dumai dalam rangka melaksanakan tugas praktik Jalayuda dari akademi. Meliputi praktik navigasi permesinan elektrisi, administrasi logistik, praktik pendaratan pasukan dan lain-lain.
Merupakan tugas akhir dari taruna, dimana pada Juli 2019 para taruna ini akan dilantik menjadi perwira dua. “Rencananya usai dari Kota Dumai perjalanan taruna akan dilanjutkan ke Kota Malang dan kembali ke Surabaya,” sambungnya.
Sementara itu Pjs Danlanal Dumai Agung Jaya Sartika turut memuji keindahan Kota Siak. Merupakan sebuah kota yang bersih dan asri serta kental dengan budaya Melayu. Ditambah memiliki pemimpin yang sangat ramah kepada tamu-tamu yang datang ke Kota Siak.
“Tentunya kami tetap berkomitmen ke depan akan menjaga keamanan dan ketentraman di Provinsi Riau serta meningkatkan pengawasan dalam pemberantasan Narkoba,” tegasnya.
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi di hadapan para taruna akademi angkatan laut pada jamuan makan malam menceritakan sekilas tentang sejarah Sultan Syarif Kasim. Adalah sultan ke-10 Siak Sri Indrapura, di mana dengan keteladanan sultan yang telah berjuang dengan jiwa raga serta harta untuk melawan penjajah. Sampai mendukung Indonesia merdeka dengan nasionalisme yang kuat.
“Sultan siap susah dengan menyerahkan kedaulatan Kerajaan Siak kepada NKRI dan mempersembahkan uang sebesar 13 juta gulden kepada Presiden Soekarno setelah Indonesia merdeka,” cerita Bupati.
Selain itu sambungnya bercerita di hadapan ratusan taruna Akademi AL, tentang perjuangan SSK yang telah berjuang tidak hanya untuk Riau melainkan sampai ke Sumatera Utara dan Aceh. Kemudian menjelaskan tentang Kota Siak, di mana kota yang dulunya hanya sebuah kecamatan kecil sekarang tumbuh dan berkembang pesat dengan berbagai prestasi dan penghargaan yang telah diterima.
“Siak dan saya akan tetap komit terhadap pariwisata yang ada di Provinsi Riau agar perekonomian masyarakat meningkat,” pungkas Gubernur Riau terpilih yang bakal dilantik awal 2019 mendatang.(adv)
