PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kasus positif baru Covid-19 di Riau masih belum melandai. Per Senin (14/9), penambahan kasus positif 128 orang. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau sudah mendekati angka 4.000, yakni 3.909 orang. Jika tidak juga mereda dan tidak bisa diantisipasi, kasus positif di Riau bisa tembus angka 5.000 hingga akhir bulan ini.
Tanda-tanda ke arah itu sudah terlihat dengan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam penanggulangan lonjakan pasien Covid-19.
Bahkan, pemprov bersama dengan rumah sakit pemerintah dan dinas kesehatan akan melakukan perekrutan tenaga kesehatan (nakes).
Ini sebagai antisipasi terus bertambahnya pasien positif Covid-19 yang tak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG).
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, perekrutan nakes tersebut akan lebih difokuskan pada pengawasan para OTG yang ditempatkan di ruangan isolasi mandiri yang sudah ditetapkan pemerintah. Hal ini untuk lebih memudahkan dalam pengawasan OTG.
"Jadi memang selama ini OTG ini masih ada yang menjalani isolasi mandiri. Ke depannya OTG harus menjalani isolasi mandiri di lokasi yang sudah ditentukan pemerintah," kata Gubri.
Untuk perekrutan nakes tersebut, lanjut Gubri, diserahkan kepada masing-masing rumah sakit yang berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Karena yang mengetahui berapa jumlah nakes yang akan direkrut adalah rumah sakit dan juga dinas kesehatan.
"Jadi rumah sakit akan melakukan rekrutmen nakes masing-masing bersama dinas kesehatan. Tentunya berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia dan juga ikatan perawat," sebutnya.
Setelah perekrutan nantinya, lanjut Gubri, para nakes tersebut akan kembali mendapatkan pelatihan. Pasalnya untuk menangani pasien positif Covid-19 tentunya berbeda dan harus ada protap yang diterapkan.
"Pelatihan tersebut agar para nakes tersebut bisa mengetahui protap pelayanan pasien positif Covid-19," ujarnya.
Selain menyiapkan gedung-gedung pelatihan milik pemerintah, pihaknya juga sudah menyiapkan alternatif jika ruangan isolasi yang disiapkan nantinya tidak dapat menampung pasien OTG. Alternatif tersebut yakni menggunakan hotel.
"Saat ini sudah ada satu hotel yang menyatakan siap dijadikan lokasi isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19 yang OTG. Meskipun sebenarnya ruangan isolasi kita masih tersedia, namun alternatif juga harus disiapkan mengantisipasi jika terjadi peningkatan jumlah pasien positif Covid-19," katanya.
Saat ditanyakan terkait berapa keperluan penambahan nakes tersebut, Gubri menyebut, saat ini data tersebut masih diinventarisir. Namun Gubri sudah meminta pihak terkait untuk menggesa pendataan keperluan penambahan nakes tersebut.
"Sudah saya minta dalam waktu secepat-cepatnya atau dalam satu dua hari ini. Masing-masing pihak sudah menyiapkan jumlah keperluan tenaga kesehatan sesuai keperluan terutama untuk pasien yang isolasi mandiri. Status para tenaga kesehatan tersebut nantinya kontrak," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menyiapkan 1.064 tempat tidur yang bisa digunakan sebagai lokasi isolasi mandiri.
Tempat isolasi mandiri tersebut yakni beberapa gedung pemerintahan yang ada di Riau.
"Untuk tempat isolasi mandiri tersebut, kami hitungannya tempat tidur yang ada saat ini sekitar 1.064. Dari jumlah tersebut, saat ini sedang kami hitung berapa kira-kira keperluan tenaga kesehatan nya," kata Mimi.
Di sisi lain Mimi menyebut dari 3.909 kasus positif, jumlah yang sudah dinyatakan sehat sebanyak 1.692. Sementara yang meninggal mencapai 74 orang."Kemarin yang meninggal dunia bertambah empat orang. Mereka adalah R (53) dan RA (67) warga Pekanbaru, PH (16) warga Dumai dan PJS (57) warga Kampar. Kemudian yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.383 dan yang dirawat di rumah sakit sebanyak 760 orang," ujar Mimi.(sol/esi/wir/hsb/ fad/amn)